Rusdin Jaya beber Stok Beras di Sulawesi Tenggara Mencapai 60.463 Ton, Cukup Hingga Maret-April 2025. Foto: Ist
KENDARI, NOTIFSULTRA.ID – Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara beberkan Ketersediaan stok beras di Sulawesi Tenggara (Sultra) dilaporkan berada dalam kondisi aman.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara, La Ode Muhammad Rusdin Jaya, mengungkapkan bahwa hingga saat ini, stok beras mencapai 60.463 ton. Jumlah tersebut diproyeksikan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Maret-April 2025.
“Kami telah melakukan pemantauan terhadap stok beras yang tersedia, baik di gudang Bulog maupun di lapangan. Dengan jumlah 60.463 ton ini, kami optimistis ketersediaan pangan, khususnya beras, akan mencukupi hingga beberapa bulan ke depan,” ujar Rusdin.
Ia menjelaskan bahwa angka tersebut merupakan akumulasi dari hasil panen lokal dan cadangan pangan yang disiapkan oleh pemerintah daerah.
Selain itu, koordinasi dengan Bulog terus dilakukan untuk memastikan distribusi beras berjalan lancar, terutama menjelang musim penghujan dan potensi peningkatan kebutuhan saat bulan Ramadan tahun depan.
Stok Beras di Sulawesi Tenggara Mencapai 60.463 Ton, Cukup Hingga Maret-April 2025. Foto: Ist
“Ketersediaan beras ini tidak hanya mengandalkan hasil panen, tetapi juga didukung oleh distribusi yang baik dan cadangan yang kami kelola dengan hati-hati. Kami juga terus memantau situasi di lapangan agar tidak terjadi kelangkaan atau lonjakan harga,” tambahnya.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir terkait ketersediaan bahan pokok ini. Pemerintah daerah berkomitmen menjaga stabilitas pasokan dan harga agar tetap terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Rusdin mengucapkan terima kasih kepada para Petani yang telah berhasil mempertahankan lahannya agar tetap berproduksi di tengah perubahan cuaca yang tidak menentu.
Rusdin mendorong penggunaan teknologi pertanian sangat penting, agar peningkatan kualitas petani dan produktivitas hasil pertanian jauh meningkatkan.
Distanak Sultra dorong petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian untuk mewujudkan swasembada pangan. Foto: Ist.
Rusdin menambahkan Pemerintah Sulawesi Tenggara akan terus bergerak dan hadir ditengah kesulitan yang dihadapi oleh petani, karena tujuan akhir dari bertani bukanlah menumbuhkan tanaman, tetapi menjaga kehidupan.
Rusdin berharap kedepan akan dapat menghasilkan hasil pengukuran dan penghitungan angka produksi dan informasi pendukungnya yang lebih cepat, tepat, akurat dan akuntabel tentunya hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah mengenai Satu Data Indonesia yang tertuang pada Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019.
"Yang dilatarbelakangi oleh Kebutuhan Pemerintah atas data sebagai dasar perencanaan, pelaksanaan, evaluasi serta pengendalian pembangunan di Indonesia," bebernya.
Dengan kondisi stok yang mencukupi, Sulawesi Tenggara diharapkan mampu menghindari gejolak pangan, meskipun terdapat potensi tantangan seperti perubahan cuaca ekstrem atau fluktuasi harga beras di tingkat nasional.
Pemerintah daerah terus mengintensifkan upaya untuk menjaga ketahanan pangan sebagai bagian dari program strategis daerah.
Laporan: La Ode Andi Rahmat