Iklan

iklan

Sosok Dibalik Berkembangnya Produksi dan Produktivitas Pertanian di Sultra

Senin, 02 Desember 2024 | 23:27 WIB Last Updated 2024-12-02T15:27:21Z

Sosok kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya yang berhasil kembangkan produktivitas pertanian di Sultra. Foto: Ist

KENDARI, NOTOFSULTRA.ID -
Di balik produksi beras Sulawesi Tenggara (Sultra) yang terus meningkat, terdapat sosok inspiratif La Ode Muhammad Rusdin Jaya. Beliau adalah Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra yang memiliki komitmen besar terhadap kemajuan sektor pertanian dan peternakan di daerah ini.

Sebagai seorang birokrat yang berpengalaman, Rusdin tidak hanya duduk di balik meja kantor, tetapi terjun langsung ke lapangan. Ia intens melakukan blusukan ke berbagai pelosok wilayah Bumi Anoa, mengamati kondisi riil masyarakat, sekaligus memastikan lahan-lahan potensial dimanfaatkan secara maksimal. 


Langkah ini bertujuan untuk mendukung peningkatan produksi beras, pangan lainnya, serta populasi ternak, sehingga kebutuhan masyarakat dapat terus terpenuhi.


Dalam strategi peningkatan produksi pangan Rusdin menempuh berbagai upaya agar produksi dan produktivitas pangan serta populasi ternak di Sultra terus mengalami peningkatan signifikan setiap tahun. 


Pria yang akrab disapa L.M. Rusdin Jaya ini mengungkapkan tekadnya agar Sultra tidak mengalami kekurangan pangan atau ternak, apalagi mengingat daerah ini memiliki potensi sub sektor tersebut yang sangat melimpah.


Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik Sultra yang dirilis September 2023, sepanjang tahun 2022 Sultra mencatat produksi beras sebesar 478.958 ton. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan konsumsi beras masyarakat Sultra yang tercatat hanya 307.438 ton pada tahun 2021. 


Sosok La Ode Muhammad Rusdin Jaya yang terus berkomitmen dalam perkembangan pertanian di Sulawesi Tenggara. Foto: Ist

Dengan demikian, Sultra berhasil mempertahankan surplus beras sebesar 171.520 ton dalam satu tahun. Surplus ini menjadi bukti bahwa berbagai kebijakan dan inovasi yang diinisiasi oleh Rusdin berhasil membawa hasil nyata.


Sebagai alumni program doktoral Universitas Haluoleo, Rusdin mendorong pemanfaatan lahan tidur di berbagai wilayah Sultra. Menurutnya, lahan yang tidak dimanfaatkan sebaiknya diolah menjadi areal tanam baru untuk mendukung peningkatan produksi beras. 


Hingga Juli 2024, Rusdin berhasil membuka areal tanam baru seluas 7.299 hektar yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota di Sultra.


Dalam membantu petani, Rusdin juga memberikan perhatian khusus kepada kelompok tani yang memiliki lahan minimal dua hektar. Ia mengajak mereka untuk mengajukan usulan bantuan agar proses pengelolaan lahan dapat dimaksimalkan. 


"Silakan ajukan usulan, kami siap membantu," tegasnya.


Rusdin menekankan pentingnya membuka areal tanam baru untuk menjaga stabilitas produksi beras Sultra dan mengurangi ketergantungan dengan provinsi lain. 


Salah satu proyek besar yang didukung adalah Bendungan Ameroro, yang diproyeksikan mampu membuka tambahan areal tanam baru seluas 3.000 hektar. Sebelumnya, areal tanam di kawasan tersebut hanya mencakup 1.700 hektar.


"Wilayah Ameroro sebenarnya sudah lama potensial, tetapi sempat berhenti karena kendala irigasi. Dengan bendungan baru ini, warga diharapkan kembali menggarap lahan mereka," jelas Rusdin.


Sosok Dibalik Berkembangnya Produksi dan Produktivitas Pertanian di Sultra. Foto: Ist

Selain itu, Kementerian Pertanian menargetkan Sultra untuk membuka lahan baru seluas 15.000 hektar hingga Oktober 2024. Hingga saat ini, Sultra telah membuka 7.299 hektar, termasuk rencana pembukaan 100 hektar di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) dan 180 hektar di Kecamatan Wolasi, Kabupaten Konawe Selatan.


 "Kami optimis target tersebut dapat tercapai," kata Rusdin penuh percaya diri.


Selain membuka lahan baru, Rusdin juga memberikan perhatian terhadap penyediaan benih. Sepanjang tahun 2024, Sultra menerima alokasi bantuan benih dari Kementerian Pertanian untuk mendukung sektor tanaman pangan. Khusus benih padi, dialokasikan untuk 8.971 hektar, sementara benih jagung ditujukan untuk 9.598 hektar lahan tanam.


Menurut Rusdin, distribusi benih ini dilakukan secara merata ke 17 kabupaten dan kota di Sultra agar semua petani bisa menikmati manfaatnya. 


"Dengan bantuan benih ini, kami berharap petani dapat meningkatkan produktivitas lahan mereka, sehingga target produksi pangan Sultra terus tercapai," tutupnya.


Dengan dedikasi dan kerja kerasnya, Dr. La Ode Muhammad Rusdin Jaya telah menunjukkan bahwa upaya konkret dapat membawa hasil nyata dalam mendukung ketahanan pangan dan peternakan. 


Program-program yang dijalankannya tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sultra tetapi juga mengukuhkan daerah ini sebagai salah satu lumbung pangan di Indonesia.


Laporan: Ary

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sosok Dibalik Berkembangnya Produksi dan Produktivitas Pertanian di Sultra

Trending Now

Iklan

Iklan

Iklan