Sejumlah Program Prioritas Distanak Sultra 2025 untuk mendorong Produktivitas Pertanian dan Ketahanan Pangan. Foto: Ist
KENDARI, NOTIFSULTRA.ID – Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sulawesi Tenggara (Sultra) telah menyiapkan sejumlah program strategis tahun 2025. Langkah ini bertujuan memperkuat sektor pertanian dan peternakan sebagai pilar utama ketahanan pangan di daerah.
Kepala Distanak Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya, menegaskan bahwa program-program tersebut dirancang untuk menjawab tantangan di sektor pertanian dan peternakan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak.
Salah satu fokus utama Distanak Sultra pada 2025 adalah penyediaan dan pengembangan sarana pertanian. Hal ini mencakup penyediaan pupuk, benih unggul, dan teknologi pendukung untuk meningkatkan produktivitas lahan.
“Kami berkomitmen untuk memastikan petani di Sulawesi Tenggara memiliki akses terhadap sarana pertanian yang memadai, sehingga hasil panen mereka dapat lebih maksimal,” ungkap La Ode Rusdin Jaya.
Selain itu, pengembangan sarana pertanian modern juga akan didukung dengan pelatihan bagi petani untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi. Program ini diharapkan dapat mendorong efisiensi dalam pengelolaan lahan pertanian.
Tidak hanya sarana, prasarana pertanian juga menjadi prioritas, salah satunya dengan pemberian alat dan mesin pertanian (alsintan). Distanak Sultra berencana mendistribusikan alsintan seperti traktor, pompa air, dan mesin panen ke berbagai wilayah.
Distanak Sultra susun sejumlah program prioritas utama di Tahun 2025 untuk mewujudkan swasembada pangan di Sulawesi Tenggara. Foto: Ist
“Dengan alsintan, kami ingin memastikan bahwa petani tidak lagi terkendala dengan alat-alat tradisional yang membatasi produktivitas mereka,” kata La Ode.
Distribusi alsintan akan diprioritaskan di daerah-daerah yang memiliki potensi pertanian besar namun masih minim akses terhadap alat modern. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi produksi sekaligus menekan biaya operasional petani.
Pengendalian penyakit tanaman dan kesehatan hewan juga menjadi perhatian serius. Program ini bertujuan melindungi hasil pertanian dan peternakan dari ancaman hama serta penyakit yang dapat merugikan petani dan peternak.
“Kami akan memperkuat pengawasan serta menyediakan layanan kesehatan hewan yang lebih mudah diakses oleh peternak,” ujar La Ode.
Distanak juga berencana memperluas cakupan vaksinasi hewan ternak, seperti sapi dan kambing, untuk mencegah penyebaran penyakit.
Selain itu, tim pengendalian bencana pertanian akan dikerahkan untuk menangani berbagai tantangan yang mungkin muncul, termasuk bencana alam seperti banjir dan kekeringan.
Namun, La Ode Muhammad Rusdin Jaya mengakui bahwa Distanak Sultra menghadapi kendala yang cukup signifikan, salah satunya adalah semakin berkurangnya jumlah penyuluh pertanian. Penyuluh memiliki peran penting sebagai ujung tombak edukasi bagi petani, tetapi jumlah mereka semakin menurun.
Pemberian bantuan Alsintan dan perluasan area taman menjadi salah satu prioritas Distanak Sultra tahun 2025. Foto: Ist.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk memastikan penambahan tenaga penyuluh melalui PPPK. Di sisi lain, kami juga memaksimalkan penyuluh yang ada dengan memberikan pelatihan dan peningkatan kapasitas,” tegasnya.
Pengendalian bencana pertanian juga menjadi bagian dari program prioritas 2025. Menghadapi perubahan iklim yang tidak menentu, Distanak Sultra akan meningkatkan sistem mitigasi bencana untuk melindungi hasil pertanian dari ancaman kekeringan, banjir, dan serangan hama.
Menurut La Ode, pendekatan ini tidak hanya berupa tindakan reaktif, tetapi juga langkah proaktif dengan memberikan edukasi kepada petani terkait pengelolaan lahan yang berkelanjutan.
La Ode Muhammad Rusdin Jaya optimis bahwa melalui program-program ini, sektor pertanian dan peternakan di Sultra akan mengalami peningkatan signifikan.
"Kami berharap, dengan dukungan berbagai pihak, termasuk masyarakat, tahun 2025 menjadi momentum kebangkitan sektor pertanian dan peternakan di Sulawesi Tenggara," ujarnya.
Melalui berbagai inisiatif tersebut, Distanak Sultra berupaya menjawab tantangan sekaligus memanfaatkan potensi besar yang dimiliki daerah ini dalam bidang pertanian dan peternakan.
Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan hasil produksi, tetapi juga mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Laporan: La Ode Andi Rahmat