Distanak Sultra beber Populasi Kerbau di Sulawesi Tenggara Alami Peningkatan Signifikan pada Tahun 2024. Foto: Ist
KENDARI, NOTIFSULTRA.ID – Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara, La Ode Muhammad Rusdin Jaya, mengungkapkan data terbaru terkait populasi kerbau di Sulawesi Tenggara.
Berdasarkan laporan resmi, jumlah kerbau di provinsi ini meningkat signifikan dari 1.308 ekor pada tahun 2023 menjadi 2.024 ekor pada tahun 2024.
Peningkatan ini terutama terjadi di beberapa kabupaten, dengan Kabupaten Bombana mencatat lonjakan luar biasa dari 265 ekor pada tahun 2023 menjadi 929 ekor pada tahun 2024.
Selain Bombana, Konawe Selatan juga menunjukkan kenaikan yang stabil dari 467 ekor menjadi 481 ekor, sementara Konawe mencatat pertumbuhan dari 241 ekor menjadi 260 ekor.
Populasi Kerbau di Sulawesi Tenggara Alami Peningkatan Signifikan pada Tahun 2024. Foto: Ist
Rincian Populasi Kerbau di Setiap Kabupaten/Kota
- Buton, Wakatobi, Buton Tengah, Buton Selatan, dan Kota Bau-Bau: Tidak ditemukan populasi kerbau pada tahun 2023 maupun 2024.
- Muna: Populasi meningkat dari 8 ekor (2023) menjadi 12 ekor (2024).
- Konawe: Bertambah dari 241 ekor (2023) menjadi 260 ekor (2024).
- Kolaka: Kenaikan kecil, dari 169 ekor (2023) menjadi 171 ekor (2024).
- Konawe Selatan: Populasi bertambah dari 467 ekor (2023) menjadi 481 ekor (2024).
- Bombana: Lonjakan signifikan dari 265 ekor (2023) menjadi 929 ekor (2024).
- Kolaka Utara: Penurunan dari 2 ekor (2023) menjadi 0 (2024).
- Buton Utara: Naik dari 6 ekor (2023) menjadi 7 ekor (2024).
- Konawe Utara: Populasi bertambah dari 74 ekor (2023) menjadi 85 ekor (2024).
- Kolaka Timur: Kenaikan kecil dari 62 ekor (2023) menjadi 65 ekor (2024).
- Konawe Kepulauan: Populasi turun dari 4 ekor (2023) menjadi 0 (2024).
- Muna Barat: Bertambah dua kali lipat dari 4 ekor (2023) menjadi 8 ekor (2024).
- Kota Kendari: Stabil dengan jumlah 6 ekor pada tahun 2023 dan 2024.
Ilustrasi kerbau yang sedang di gembala. Foto: Ist
Menurut La Ode Muhammad Rusdin Jaya, peningkatan populasi kerbau ini merupakan hasil dari berbagai program pemerintah daerah, termasuk penyediaan pakan berkualitas dan pendampingan teknis bagi peternak.
Namun, kabupaten seperti Kolaka Utara dan Konawe Kepulauan justru mencatat penurunan populasi, yang perlu menjadi perhatian untuk ke depan.
Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra berencana memperluas program pengembangan peternakan kerbau ke wilayah-wilayah yang belum memiliki populasi kerbau, seperti Buton dan Wakatobi, agar pemerataan sektor peternakan dapat tercapai.
Dengan meningkatnya populasi kerbau di Sulawesi Tenggara, diharapkan kontribusi sektor peternakan terhadap perekonomian daerah semakin meningkat, mendukung kesejahteraan peternak lokal.
Laporan: La Ode Andi Rahmat