Iklan

iklan

Populasi Ayam Petelur di Sulawesi Tenggara Tahun 2024: Tren Dinamis di Tiap Kabupaten

Selasa, 17 Desember 2024 | 22:30 WIB Last Updated 2024-12-18T14:30:55Z

Populasi Ayam Petelur di Sulawesi Tenggara Tahun 2024: Tren Dinamis di Tiap Kabupaten/Kota. Foto: Ist

KENDARI, NOTIFSULTRA.ID
– Data Populasi ternak ayam petelur di Sulawesi Tenggara menunjukkan dinamika yang beragam di tiap kabupaten/kota selama tahun 2023 hingga 2024. 

Berdasarkan laporan resmi dari Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara, La Ode Muhammad Rusdin Jaya, total populasi ayam petelur mengalami sedikit penurunan, dari 218.432 ekor pada 2023 menjadi 218.050 ekor di 2024. Berikut ulasan tren dari masing-masing daerah:  


Kabupaten dengan Tren Positif :


1. Konawe

Kabupaten Konawe mencatat lonjakan signifikan, dari 6.314 ekor pada 2023 menjadi 13.436 ekor pada 2024. Kenaikan ini menempatkan Konawe sebagai salah satu kabupaten dengan perkembangan peternakan ayam petelur tercepat.  

   

2. Bombana

Populasi ayam petelur di Bombana naik dari 17.535 ekor di 2023 menjadi 24.357 ekor pada 2024, menunjukkan potensi besar dalam industri peternakan unggas.  


3. Buton Utara

Kabupaten ini mencatat kenaikan hampir tiga kali lipat, dari 317 ekor menjadi 950 ekor, meski populasinya masih relatif kecil dibandingkan daerah lain.  


4. Buton Tengah

Populasi meningkat dari 612 ekor pada 2023 menjadi 3.136 ekor pada 2024, mencerminkan usaha serius dalam mengembangkan sektor peternakan ayam petelur.  


5. Kota Kendari

Ibukota provinsi ini juga mengalami kenaikan, dari 3.622 ekor pada 2023 menjadi 5.622 ekor di 2024, memperlihatkan stabilitas dan pertumbuhan konsumsi lokal. 


Kabupaten dengan Tren Menurun


1. Konawe Selatan

Penurunan terbesar tercatat di Konawe Selatan, dari 82.530 ekor pada 2023 menjadi 71.449 ekor pada 2024. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terhadap faktor produksi dan keberlanjutan industri.  


2. Kolaka Utara

Kabupaten ini juga mengalami penurunan, dari 31.893 ekor menjadi 27.864 ekor.  


3. Muna

Populasi ayam petelur di Muna turun dari 16.812 ekor menjadi 15.481 ekor.  


4. Muna Barat

Penurunan dari 6.685 ekor pada 2023 menjadi 4.779 ekor di 2024 juga menandai perlunya evaluasi pengelolaan peternakan.  


5. Wakatobi

Populasi ayam petelur di Wakatobi turun dari 3.298 ekor menjadi 2.761 ekor, mencerminkan tantangan geografis dan logistik.  


6. Konawe Kepulauan

Kabupaten ini mengalami penurunan kecil dari 255 ekor menjadi 203 ekor, menjadikannya wilayah dengan populasi ayam petelur terkecil.  

  

Kolaka Timur menjadi satu-satunya daerah dengan jumlah populasi yang tidak berubah, yakni 25.413 ekor pada 2023 dan 2024.  

  

Secara keseluruhan, meski ada kabupaten yang mengalami penurunan, sejumlah daerah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Menurut La Ode Muhammad Rusdin Jaya, pemerintah akan terus mendorong program intensifikasi dan diversifikasi peternakan ayam petelur untuk mengatasi tantangan dan mendukung kebutuhan pangan lokal.  


Dengan dinamika ini, penting bagi setiap daerah untuk mengevaluasi strategi peternakan guna memastikan stabilitas dan keberlanjutan produksi di tahun-tahun mendatang.


Laporan: La Ode Andi Rahmat

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Populasi Ayam Petelur di Sulawesi Tenggara Tahun 2024: Tren Dinamis di Tiap Kabupaten

Trending Now

Iklan

Iklan

Iklan