Iklan

iklan

Penyediaan Fasilitas Air Bersih dan Sanitasi: Upaya Pemerintah Sultra Mencegah Stunting

Minggu, 01 Desember 2024 | 21:16 WIB Last Updated 2024-12-09T13:25:20Z

Kepala Dinas Cipta Karya, Martin Efendi beber Penyediaan Fasilitas Air Bersih dan Sanitasi: Upaya Pemerintah Sultra Mencegah Stunting. Foto: Ist

KENDARI, NOTIFSULTRA.ID -
Program penyediaan fasilitas air bersih dan sanitasi terus menjadi prioritas pemerintah daerah maupun pusat termasuk Sulawesi Tenggara.

Tahun ini, Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang Sultra menjalankan berbagai pembangunan guna mendukung upaya pencegahan stunting yang menjadi program strategis menuju Indonesia Emas 2045.  


Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang Sultra, Martin, menegaskan pentingnya program ini untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. 


Menurutnya, akses air bersih dan sanitasi yang layak adalah syarat utama untuk menciptakan lingkungan sehat, yang pada akhirnya mendukung tumbuh kembang anak dengan optimal.  


“Penyediaan air bersih dan sanitasi adalah prioritas pemerintah provinsi. Ini juga bagian dari evaluasi kinerja tahunan kami. Minimal, kami mensupport kabupaten dan kota untuk menyediakan fasilitas tersebut,” ungkap Martin.  


Salah satu pembangunan fasilitas sanitasi oleh Dinas Cipta Karya Provinsi Sulawesi Tenggara. Foto: Ist

Ia menjelaskan, kurangnya akses air bersih dapat menyebabkan berbagai penyakit yang berdampak pada pertumbuhan anak. 


“Salah satu penyebab stunting adalah lingkungan tidak sehat. Mengonsumsi air yang tidak higienis bisa menimbulkan penyakit sehingga anak-anak tidak tumbuh dengan baik,” tambahnya.  


Martin juga mengajak pemerintah kabupaten/kota untuk bersinergi dalam mewujudkan program ini. “Tugas ini bukan hanya tanggung jawab dinas provinsi. Pemerintah pusat, kabupaten, dan kota juga harus berperan aktif,” ujarnya.  


Kabid Cipta Karya, La Liusu, S.T., M.P.W.K., menjelaskan bahwa pembangunan fasilitas air bersih tahun ini menyasar empat daerah di Sultra, yaitu Kabupaten Muna (16 titik), Muna Barat (7 titik), Konawe Kepulauan (10 titik), dan Kota Kendari (30 titik).  


“Kota Kendari menjadi yang terbanyak, karena kebutuhan air bersih di sana sangat mendesak,” kata La Liusu.  


Ia menambahkan, program ini juga mendukung Standar Pelayanan Minimal (SPM) di sektor sanitasi dan air bersih. 


Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra, La Liusu. 

“Pembangunan fasilitas ini bertujuan agar masyarakat menikmati air bersih yang layak, hidup sehat, dan mencegah stunting,” paparnya.  


Selain penyediaan air bersih, Dinas Cipta Karya Sultra juga menjalankan program sanitasi aman untuk mendukung Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), khususnya mencegah perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS).  


“Program ini kami kerjasamakan dengan Dinas Kesehatan Sultra untuk membangun MCK di lokasi yang membutuhkan,” jelas La Liusu.  


Ia menegaskan, upaya ini sejalan dengan perhatian pemerintah terhadap penanganan stunting. “Kami sudah bersurat ke pemerintah provinsi untuk mempercepat penanganan stunting. Ini urgen dan harus menjadi prioritas,” pungkasnya.  


Program penyediaan air bersih dan sanitasi di Sultra diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat, sekaligus mendukung cita-cita Indonesia bebas stunting demi generasi yang lebih sehat dan unggul.  


Laporan: La Ode Andi Rahmat

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Penyediaan Fasilitas Air Bersih dan Sanitasi: Upaya Pemerintah Sultra Mencegah Stunting

Trending Now

Iklan

Iklan

Iklan