Iklan

iklan

Penurunan Populasi Babi di Sultra Akibat ASF, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Lakukan Langkah Antisipasi

Senin, 16 Desember 2024 | 22:15 WIB Last Updated 2024-12-16T14:15:36Z

Penurunan Populasi Babi di Sultra Akibat ASF, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Lakukan  sejumlah Langkah Antisipasi. Foto: Andi Rahmat.

KENDARI, NOTIFSULTRA.ID
– Populasi ternak babi di Sulawesi Tenggara (Sultra) disejumlah wilayah mengalami penurunan signifikan dari tahun 2023 ke 2024.

Data Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra menunjukkan adanya penurunan drastis akibat wabah penyakit menular African Swine Fever (ASF) yang menyerang ternak babi. 


Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya, mengungkapkan bahwa penyakit ASF menjadi faktor utama kematian ternak babi. 


“Kami terus melakukan upaya antisipasi untuk mencegah penyebaran penyakit ini, termasuk pemberian vitamin, antibiotik, dan edukasi kepada peternak,” ujarnya.  

  

Secara keseluruhan, populasi babi di Sultra turun dari 21.303 ekor pada 2023 menjadi 14.373 ekor pada 2024. Berikut adalah beberapa wilayah yang terdampak:  


Sejumlah wilayah di Sulawesi Tenggara alami penurunan yang signifikan produksi ternak babi. Foto: Ist

- Konawe: Penurunan drastis dari 8.351 ekor (2023) menjadi 2.125 ekor (2024).  

- Kolaka: Populasi turun dari 1.422 ekor (2023) menjadi 607 ekor (2024).  

- Konawe Utara: Populasi babi habis dari 466 ekor (2023) menjadi 0 ekor (2024).  

- Kolaka Utara: Dari 30 ekor (2023), kini tidak ada lagi babi pada 2024.  

- Buton Selatan: Penurunan signifikan dari 76 ekor (2023) menjadi 16 ekor (2024).  


Namun, beberapa daerah justru mencatat kenaikan populasi babi, seperti:  


- Buton: Dari 64 ekor (2023) menjadi 93 ekor (2024).  

- Bombana: Meningkat dari 1.011 ekor (2023) menjadi 1.200 ekor (2024).  

- Kolaka Timur: Naik dari 5.220 ekor (2023) menjadi 5.481 ekor (2024).  


Menghadapi situasi ini, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra mengambil sejumlah langkah strategis, di antaranya:  


1. Pemberian Vitamin dan Antibiotik: Meningkatkan daya tahan tubuh babi terhadap penyakit.  

2. Edukasi kepada Peternak: Memberikan pemahaman tentang pentingnya kebersihan kandang dan deteksi dini penyakit.  

3. Pemantauan Intensif: Melakukan inspeksi rutin ke daerah rawan untuk mengawasi kondisi kesehatan ternak.  


Rusdin Jaya menambahkan bahwa kerja sama peternak sangat dibutuhkan untuk mengatasi wabah ini. “Kami berharap masyarakat semakin peduli terhadap kesehatan hewan ternak mereka agar wabah ASF dapat segera ditangani,” imbuhnya.  


Penyakit ASF masih menjadi penyebab utama penurunan ternak babi di Sulawesi Tenggara. Foto: Ist

Meski tantangan besar dihadapi, sejumlah wilayah yang berhasil meningkatkan populasi babi menjadi contoh bahwa upaya bersama dapat memberikan hasil positif. 


Dengan sinergi antara pemerintah, peternak, dan masyarakat, diharapkan populasi babi di Sultra bisa kembali pulih dan ekonomi peternakan tetap berjalan stabil.  


Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara terus berupaya agar sektor peternakan babi dapat bangkit dan berkontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan lokal.  


Sementara itu, Kepala UPTD Kesehatan Hewan, Distanak Sulawesi Tenggara, drh Rakhwana menjelaskan yang menjadi masalah dalam penanganan ASF ini itu belum adanya vaksin.


Tetapi, lanjutnya, beberapa waktu lalu pihaknya mendapatkan bantuan desinfektan itu dapat membantu mengurangi gejala atau penularan penyakit ASF ini.


"Itu peternak mereka mandikan babinya dan mereka kasih minum itu pake desinfektan itu," bebernya.


Ia menambahkan langkah strategis utama dalam mencegah terjadi ASF adalah melalui penerapan bio sekuriti dan manajemen peternakan babi yang baik serta pengawasan yang ketat dan intensif untuk daerah yang berisiko tinggi


Laporan: La Ode Andi Rahmat

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Penurunan Populasi Babi di Sultra Akibat ASF, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Lakukan Langkah Antisipasi

Trending Now

Iklan

Iklan

Iklan