Kadis Cipta Karya Sultra dan Istri Ikuti Lomba Fashion Show DWP Sultra. Foto: Ist
KENDARI, NOTIFSULTRA.ID – Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tenggara, Martin Efendi Patulak, bersama sang istri turut memeriahkan lomba fashion show dalam rangka kegiatan Dharma Wanita Persatuan Sulawesi Tenggara.
Acara yang berlangsung meriah tersebut diadakan sebagai bagian dari rangkaian peringatan HUT Dharma Wanita Persatuan di Sulawesi Tenggara.
Lomba fashion show dan pameran kain tenun menjadi salah satu momen yang menarik perhatian, karena diikuti oleh berbagai pasangan pejabat daerah, termasuk Martin Efendi Patulak.
Dengan busana Tenun asal Kabupaten Muna, Masalili, Motif layang-layang khas daerah Sulawesi Tenggara, Martin dan istrinya tampil percaya diri di atas panggung.
Kehadiran mereka tidak hanya memeriahkan acara, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan dukungan terhadap kegiatan Dharma Wanita yang bertujuan mempererat hubungan antar anggota.
“Kami sangat senang bisa ikut serta dalam kegiatan ini. Selain untuk menjalin silaturahmi, ini juga menjadi ajang untuk mempromosikan budaya daerah melalui fashion,” ujar Martin di sela-sela kegiatan.
Penampilan menawan kepala Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra, Martin Efendi Patulak bersama Istri saat ikuti lomba fashion show tenun DWP Sultra. Foto: Ist
Acara ini juga turut dihadiri oleh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Instansi Vertikal Provinsi Sultra, Ketua DWP Provinsi Sultra, Ketua DWP Universitas Halu Oleo (UHO), Ketua DWP Forkopimda, Ketua dan Anggota DWP lingkup OPD Provinsi Sultra, Ketua DWP Kabupaten/Kota se-Sultra, serta para pengurus dan anggota Dharma Wanita Persatuan di wilayah Sulawesi Tenggara.
Dalam kesempatan ini, Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Sulawesi Tenggara, Hj. Wa Ode Munanah Asrun Lio, membacakan sambutan dari Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan RI.
Tema yang diusung dalam peringatan HUT kali ini adalah “Penguatan Fondasi Transformasi Organisasi Dharma Wanita Persatuan Menuju Indonesia Emas 2045.”
Tema ini, menurut Hj. Wa Ode Munanah, menjadi komitmen bersama untuk terus memperkuat fondasi organisasi dalam menghadapi tantangan zaman dan mendukung visi besar Indonesia Emas 2045, yakni menjadi negara maju, sejahtera, dan berdaya saing global.
"Transformasi organisasi bukan hanya sekadar wacana, tetapi merupakan upaya serius untuk menghadapi perubahan yang cepat di berbagai aspek, baik teknologi, sosial, maupun budaya. Dharma Wanita Persatuan harus menjadi organisasi yang dinamis, adaptif, namun tetap menjaga jati diri dan semangat pengabdian kepada bangsa dan negara," ujarnya
Ia juga menegaskan pentingnya transformasi yang mencakup peningkatan kualitas sumber daya manusia, pengembangan program-program relevan, serta peran DWP dalam pemberdayaan ekonomi dan kehidupan sosial.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Prov. Sultra, Drs. Asrun Lio, yang juga merupakan Penasehat Dharma Wanita Persatuan Sultra, menyampaikan sambutan mewakili Pj. Gubernur Sultra.
Ia mengapresiasi peran penting Dharma Wanita Persatuan sebagai organisasi yang berkontribusi besar dalam pembangunan bangsa, khususnya dalam pemberdayaan perempuan dan keluarga.
Kadis Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra Martin Efendi Patulak, bersama Istri saat ikuti Lomba Fashion Show DWP Sultra. Foto: Ist
"Peringatan HUT Dharma Wanita Persatuan adalah momentum untuk merefleksikan perjalanan panjang organisasi ini dalam memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa. Dengan mengusung tema transformasi menuju Indonesia Emas 2045, DWP diajak untuk semakin memperkuat fondasi organisasi agar dapat menghadapi tantangan zaman dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat," ungkapnya
Ia juga menekankan langkah-langkah strategis yang harus menjadi fokus DWP untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045 :
1. Peningkatan Kapasitas dan Keterampilan Anggota – DWP secara konsisten menyelenggarakan pelatihan dan pengembangan kapasitas bagi anggotanya.
2. Pemanfaatan Teknologi dan Inovasi – Era digital yang membawa perubahan cepat harus diadaptasi dengan pemanfaatan teknologi.
3. Penguatan Jaringan Kolaborasi – DWP diharapkan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat untuk mencapai tujuan bersama.
4. Pemberdayaan Ekonomi Perempuan – DWP berperan aktif dalam memperkuat ekonomi keluarga melalui berbagai program pemberdayaan perempuan.
5. Peningkatan Keterlibatan dalam Pengambilan Keputusan – Mendorong perempuan, khususnya anggota DWP, untuk berperan lebih aktif dalam pengambilan keputusan strategis.
"Transformasi yang kita jalankan hari ini bukanlah pilihan, melainkan kebutuhan. Dengan semangat kebersamaan, kolaborasi, dan komitmen, kita akan mampu mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045," pungkasnya.
Laporan: Ary