Distanak Sultra Dorong Ketahanan Pangan, Realisasi Pupuk Subsidi mencapai 69,28 Persen. Foto: Ist
KENDARI, NOTIFSULTRA.ID – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) memaparkan berbagai capaian signifikan sektor pertanian tahun 2024.
Capaian ini menunjukkan komitmen kuat Sultra dalam mendukung visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya terkait swasembada pangan nasional.
Kepala Distanak Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya, mengungkapkan realisasi pupuk subsidi mencapai 65.552 ton atau 69,28 persen dari total alokasi 94.625 ton hingga 7 November 2024.
Jenis pupuk yang telah disalurkan meliputi urea sebanyak 23.430 ton, NPK sebanyak 35.457 ton, dan NPK formula khusus sebanyak 6.664 ton.
“Masih ada sekitar 29 ribu ton yang akan direalisasikan hingga akhir tahun ini,” ujar Rusdin.
Untuk meningkatkan efisiensi kerja petani, Sultra memperoleh bantuan 130 unit traktor roda dua dari Kementerian Pertanian. Distribusi terbesar berada di Kabupaten Konawe sebanyak 34 unit, Konawe Selatan 27 unit, dan Bombana 25 unit.
Penyaluran bantuan traktor roda dua dalam menunjang pertanian di Sulawesi Tenggara. Foto: Ist
Selain itu, petani juga menerima bantuan berupa:
- Traktor roda empat: 23 unit (Konawe 7 unit, Bombana 4 unit, Brigade Provinsi Sultra 6 unit).
- Handsperayer: 52 unit.
- Pompa air: 1.142 unit (Konawe 359 unit dan Kolaka Timur 330 unit).
- Alat pemotong padi: 9 unit, termasuk 3 mesin combine harvester besar (Bombana 2 unit, Kolaka Timur 1 unit) dan 6 mesin combine lainnya (Konawe dan Konawe Selatan masing-masing 3 unit).
“Bagi petani yang ingin meminjam alat, silakan datang ke Brigade Provinsi Sultra untuk peminjaman,” tambah Rusdin.
Meski mencatatkan capaian positif, Rusdin mengakui petani masih menghadapi tantangan besar, seperti perubahan iklim, alih fungsi lahan, dan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).
Saat ini, pengendalian OPT dilakukan secara masif di 17 kabupaten/kota, dengan fokus pada hama penggerek batang padi dan ulat pada jagung.
Regenerasi petani juga menjadi sorotan penting, mengingat hanya 25 persen petani di Sultra yang berusia muda. Untuk mengatasi hal ini, program petani milenial dan pembangunan brigade pangan terus didorong guna menarik minat generasi muda.
Strategi Intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian menjadi program untuk wujudkan swasembada pangan. Foto: Ist
Dalam mendukung swasembada pangan, Distanak Sultra menjalankan program intensifikasi dan ekstensifikasi. Melalui intensifikasi, perluasan area tanam berhasil mencapai 12 ribu hektare, melampaui target nasional sebesar 9 ribu hektare.
Selain itu, rehabilitasi jaringan irigasi tersier, terutama di Konawe, menjadi fokus utama guna meningkatkan indeks pertanaman dari dua hingga tiga kali menjadi tiga hingga empat kali per tahun.
“Dengan langkah ini, kami optimis produksi pertanian Sultra mampu mendukung kebutuhan lokal sekaligus swasembada pangan nasional,” jelas Rusdin.
Rusdin menegaskan, berbagai program seperti distribusi alsintan, pengendalian OPT, serta intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian menjadi strategi utama Sultra dalam memperkuat ketahanan pangan.
“Kami siap memastikan stok pangan di Sultra mencukupi kebutuhan lokal dan mendukung swasembada pangan nasional,” tutup Rusdin.
Langkah strategis yang dijalankan Sultra diharapkan mampu menjadikan provinsi ini sebagai salah satu lumbung pangan andalan Indonesia di masa depan.
Laporan: La Ode Andi Rahmat