Distanak Sulawesi Tenggara Tingkatkan Produksi dengan Strategi Ekstensifikasi Pertanian melalui PAT dan PATB. Foto: Ist
KENDARI, NOTIFSULTRA.ID – Dalam upaya meningkatkan produksi pertanian dan mendukung ketahanan pangan, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara telah mengadopsi strategi ekstensifikasi pertanian.
Dimana strategi Ekstensifikasi pertanian dilakukan melalui dua pendekatan utama: Perluasan Areal Tanam (PAT) dan Perluasan Areal Tanam Baru (PATB).
Kedua strategi ini difokuskan pada pemanfaatan lahan kosong atau kurang produktif untuk memperluas cakupan pertanian di daerah tersebut.
Perluasan Areal Tanam (PAT)
Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara, La Ode Muhammad Rusdin Jaya, PAT bertujuan memaksimalkan potensi lahan yang sudah tersedia dengan meningkatkan intensitas tanam atau memanfaatkan lahan yang kurang optimal.
Lahan-lahan ini meliputi sawah, ladang, atau lahan tidur yang selama ini belum digarap secara maksimal. Pendekatan ini dinilai lebih efisien karena tidak memerlukan investasi besar untuk pembukaan lahan baru.
Perluasan Areal Tanam Baru (PATB)
Berbeda dengan PAT, PATB menargetkan pembukaan lahan baru yang sebelumnya tidak digunakan untuk aktivitas pertanian, seperti hutan bekas tebangan, rawa, atau lahan marginal.
Strategi ini membutuhkan investasi lebih besar karena melibatkan pembangunan infrastruktur seperti irigasi, jalan akses, dan pengolahan tanah. Salah satu program unggulan dalam kategori ini adalah cetak sawah untuk meningkatkan luas lahan produktif.
La Ode Muhammad Rusdin Jaya menjelaskan bahwa perbedaan utama antara PAT dan PATB terletak pada fokus pengelolaan lahan dan skala investasi yang dibutuhkan.
- PAT lebih menekankan optimalisasi lahan yang sudah ada dengan investasi relatif kecil.
- PATB memprioritaskan pembukaan lahan baru dengan kebutuhan dana dan tenaga kerja lebih besar.
"Kedua pendekatan ini saling melengkapi dalam mendukung visi Sulawesi Tenggara menjadi salah satu lumbung pangan nasional. Kami optimistis dengan penerapan strategi ini, produksi pertanian di provinsi ini akan meningkat secara signifikan," ujar La Ode Muhammad Rusdin Jaya.
Sulawesi Tenggara memiliki banyak lahan potensial yang belum tergarap maksimal, termasuk lahan tidur dan rawa-rawa. Dengan strategi ekstensifikasi ini, pemerintah daerah berharap dapat mengubah lahan-lahan tersebut menjadi area produktif yang mampu mendukung pertumbuhan sektor pertanian sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan akan terus mendorong kolaborasi dengan masyarakat dan stakeholder terkait untuk memastikan keberhasilan program ini.
Dukungan teknologi modern dan pendampingan kepada petani juga menjadi prioritas untuk menjamin keberlanjutan dan efektivitas strategi ini.
Laporan: La Ode Andi Rahmat