Distanak Sulawesi Tenggara Fokus Tingkatkan Kualitas dan Taraf Hidup Petani Lokal. Foto: Ist
KENDARI, NOTIFSULTRA.ID – Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan kapasitas petani lokal, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sulawesi Tenggara terus memperkuat perannya melalui berbagai program penyuluhan dan pelatihan.
Kepala Distanak Sulawesi Tenggara, La Ode Muh. Rusdin Jaya, menegaskan pentingnya peningkatan taraf hidup petani di daerah ini untuk mencapai ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
“Saat ini, mayoritas petani kita masih berada di level petani pemula. Ada tiga tingkatan yang harus dilewati, yaitu petani pemula, petani madya, dan petani utama. Kami berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan kelas para petani ini agar mereka bisa menjadi petani utama yang lebih profesional dan produktif,” ujar Rusdin.
Distanak Sulawesi Tenggara menyadari bahwa peran penyuluhan sangat krusial dalam mendukung transformasi petani lokal. Penyuluhan tidak hanya memberikan pemahaman teknis, tetapi juga mengubah pola pikir petani agar lebih berorientasi pada pengembangan usaha pertanian yang berkelanjutan.
Petani pemula, menurut Rusdin, cenderung fokus pada kebutuhan subsisten atau mencukupi kebutuhan keluarga sendiri. Sementara itu, petani madya mulai berupaya meningkatkan hasil produksi mereka untuk pasar lokal.
Distanak Sultra Komit dalam melihat harga gabah paska panen dalam memastikan kesejahteraan petani. Foto: Ist
Sedangkan petani utama sudah memiliki kemampuan menjual hasil panen mereka ke luar daerah, menciptakan peluang ekonomi yang lebih luas.
“Melalui penyuluhan dan program seperti sekolah lapang, kami ingin membekali para petani dengan keterampilan praktis dan pengetahuan mendalam sehingga mereka bisa naik kelas. Program ini sudah berjalan selama tiga tahun terakhir dan terus kami tingkatkan agar manfaatnya bisa dirasakan secara merata,” tambahnya.
Selain peningkatan kapasitas, Distanak juga menghadapi tantangan regenerasi petani. Saat ini, banyak petani di Sulawesi Tenggara yang berusia lanjut.
Untuk memastikan keberlanjutan sektor pertanian, diperlukan upaya menarik minat generasi muda atau petani milenial untuk terjun ke dunia pertanian.
“Kami berharap generasi muda dapat melihat potensi besar dalam sektor pertanian. Dengan teknologi modern dan inovasi, bertani tidak lagi menjadi pekerjaan yang kuno, tetapi profesi yang menjanjikan masa depan cerah,” ungkap Rusdin.
Komitmen Distanak dalam mengembangkan sektor pertanian di Sulawesi Tenggara. Foto: Feby
Berbagai strategi telah dirancang untuk menarik minat anak muda, termasuk pengenalan teknologi pertanian berbasis digital, pemberian akses modal usaha, dan pelatihan khusus yang lebih relevan dengan kebutuhan generasi milenial.
Distanak Sulawesi Tenggara optimis bahwa dengan kombinasi program pelatihan, penyuluhan, dan regenerasi petani, sektor pertanian di wilayah ini dapat berkembang lebih pesat. Tidak hanya menghasilkan produk yang berkualitas, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah.
“Kami ingin melihat petani Sulawesi Tenggara menjadi petani yang tangguh, inovatif, dan mampu bersaing di pasar regional maupun nasional. Ini adalah langkah panjang yang membutuhkan sinergi dari semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha,” tutup Rusdin.
Dengan program-program yang terus diperbarui dan disesuaikan, harapan untuk melihat petani lokal naik kelas dan berdaya saing tinggi semakin nyata.
Kini, petani di Sulawesi Tenggara memiliki peluang besar untuk tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang dalam dunia pertanian modern.
Laporan: Feby