Distanak Beber Potensi Pertanian dan Peternakan di Sulawesi Tenggara yang menjadi motor penggerak perekonomian. Foto: ist
KENDARI, NOTIFSULTRA.ID - Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan terus menjadi motor utama perekonomian Sulawesi Tenggara. Berdasarkan data distribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) selama tiga tahun terakhir, sektor ini memberikan kontribusi terbesar dibandingkan sektor lain, meskipun mengalami tren penurunan persentase.
Menurut data, kontribusi sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan terhadap PDRB ADHB Sulawesi Tenggara tercatat sebesar 23,60 persen pada tahun 2021, menurun menjadi 23,25 persen pada 2022, dan kembali menurun menjadi 23,02 persen pada 2023. Meski demikian, sektor ini tetap menjadi penyumbang utama dalam struktur ekonomi daerah.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara, La Ode Muhammad Rusdin Jaya, menjelaskan bahwa komoditas tanaman pangan dan peternakan memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan.
"Sektor pertanian tidak hanya memberikan kontribusi besar terhadap PDRB, tetapi juga memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat," ujarnya.
Namun, data lima tahun terakhir (2019–2023) menunjukkan adanya penurunan kontribusi nilai PDRB dari sektor ini, yang memerlukan perhatian khusus.
Penurunan ini diduga dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk tantangan perubahan iklim, infrastruktur pertanian yang belum memadai, serta perubahan pola konsumsi masyarakat.
La Ode Rusdin menegaskan pentingnya langkah strategis untuk memaksimalkan potensi sektor ini.
“Kami sedang fokus pada peningkatan produktivitas melalui program intensifikasi dan diversifikasi pertanian, serta dukungan infrastruktur dan teknologi modern untuk peternakan,” katanya.
Selain itu, kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pelaku usaha dan akademisi, juga diharapkan mampu mempercepat transformasi sektor pertanian menjadi lebih berkelanjutan.
Sulawesi Tenggara memiliki sumber daya alam yang melimpah untuk tanaman pangan seperti padi, jagung, dan ubi, serta potensi besar untuk pengembangan peternakan sapi, kambing, dan unggas. Dengan upaya berkelanjutan, sektor ini diyakini akan tetap menjadi tulang punggung ekonomi daerah.
Meskipun terjadi penurunan persentase kontribusi dalam PDRB, sektor pertanian, khususnya tanaman pangan dan peternakan, tetap menjadi pilar utama ekonomi Sulawesi Tenggara.
Dengan pengelolaan yang tepat dan dukungan berbagai pihak, potensi besar sektor ini dapat terus dioptimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkuat struktur ekonomi daerah.
Laporan: La Ode Andi Rahmat