Kepala Dinas Cipta Karya Sultra Dorong Pembangunan Berkelanjutan dengan Ragam Proyek Strategis. Foto: Ist
KENDARI, NOTIFSULTRA.ID – Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang Sulawesi Tenggara (Sultra), di bawah kepemimpinan Martin Effendi Patulak, terus menunjukkan komitmen dalam mendorong pembangunan berkelanjutan melalui berbagai proyek strategis.
Sejumlah program unggulan telah dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur publik di wilayah Sultra, mulai dari pembangunan monumen bersejarah hingga sarana olahraga dan rekreasi.
Salah satu proyek monumental yang menjadi kebanggaan adalah pembangunan Patung Oputa Yi Koo di Kota Baubau dan Patung Haluoleo di Bundaran Bandara Kendari.
Monumen ini tidak hanya menjadi simbol penghormatan terhadap sejarah dan budaya lokal, tetapi juga dirancang untuk menarik wisatawan ke wilayah tersebut.
Tak kalah penting, pembangunan Gedung Kantor Gubernur Sultra yang baru menunjukkan dedikasi pemerintah dalam menyediakan fasilitas kerja yang representatif dan modern.
Di sektor lingkungan, pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH di Tomia, Kabupaten Wakatobi, menjadi bukti perhatian pemerintah terhadap kebutuhan ruang publik yang ramah lingkungan.
Proyek pembangunan kantor gubernur Sulawesi Tenggara bagian eksterior yang ditarget rampung Desember 2024. Foto: Ist
Proyek ini diharapkan menjadi salah satu daya tarik utama kawasan tersebut sekaligus memberikan ruang interaksi yang nyaman bagi masyarakat.
Selain itu, beberapa kolaborasi strategis juga dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan institusi pemerintah. Salah satunya adalah pembangunan Kolam Renang Brimob, yang merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Provinsi Sultra dan Kepolisian Daerah Sultra.
Kolam renang ini akan digunakan sebagai fasilitas pelatihan sekaligus mendukung kegiatan olahraga dan rekreasi. Kerja sama serupa juga diwujudkan dalam pembangunan Aula Makorem 143/Halu Oleo, yang kini menjadi pusat kegiatan strategis Korem 143/Halu Oleo.
Tidak hanya itu, Dinas Cipta Karya turut mendukung pengembangan fasilitas penunjang lainnya seperti Rumah Makan milik Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sultra.
Fasilitas ini diharapkan dapat menunjang operasional BPSDM dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia di Sultra.
Sejumlah proyek strategis termasuk pembangunan patung Oputa Yi Koo di Kota Baubau rampung pada 2024. Foto: Ist
Berbagai proyek fisik lain juga terus digarap, seperti pembangunan fasilitas air bersih melalui sumur bor, yang menjadi solusi atas keterbatasan akses air bersih di sejumlah daerah.
Program ini berjalan seiring dengan pembangunan sarana sanitasi yang layak untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dinas Cipta Karya juga melanjutkan pembangunan fasilitas ESDM Sultra untuk memperkuat sektor energi di wilayah tersebut.
Melihat kebutuhan masyarakat akan fasilitas rekreasi yang memadai, Dinas Cipta Karya telah merencanakan proyek perbaikan fasilitas olahraga dan rekreasi di kawasan Eks MTQ Kendari. Kawasan ini akan ditata ulang agar lebih representatif sebagai pusat kegiatan olahraga dan hiburan masyarakat.
Melalui berbagai program ini, Martin Effendi Patulak menegaskan komitmennya untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Sultra.
“Kami ingin memastikan setiap pembangunan yang dilakukan memberikan dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat, serta mendukung Sultra menjadi wilayah yang maju dan berdaya saing,” ujarnya.
Dengan visi tersebut, Dinas Cipta Karya Sultra tidak hanya membangun fisik, tetapi juga membangun masa depan Sultra yang lebih baik melalui infrastruktur yang kokoh, inovatif, dan berkelanjutan.
Laporan: La Ode Andi Rahmat