Iklan

iklan

Pemprov Sultra Anggarkan Rp 2 Miliar untuk Pembangunan Ruang Terbuka Hijau di Pulau Tomia, Wakatobi

Sabtu, 09 November 2024 | 08:52 WIB Last Updated 2024-11-12T00:56:56Z

Ilustrasi pembangunan RTH di Kabupaten Wakatobi. Foto: Ist

KENDARI, NOTIFSULTRA.ID
- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2 miliar untuk pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Pulau Tomia, Kabupaten Wakatobi. 

Langkah ini diambil untuk mendukung sektor pariwisata di wilayah tersebut serta memperkuat daya tarik Pulau Tomia sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Wakatobi.

Menurut Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang Provinsi Sultra, Martin Efendi Patulak, pembangunan RTH ini tidak hanya bertujuan sebagai ruang publik, tetapi juga dirancang untuk menunjang kenyamanan wisatawan yang datang ke Pulau Tomia, baik wisatawan domestik maupun mancanegara. 

Dengan fasilitas yang lengkap dan konsep taman yang ramah lingkungan, diharapkan kawasan ini dapat menjadi daya tarik baru yang mendukung ekosistem pariwisata di Wakatobi.

"RTH ini akan berlokasi di Tomia, dan di dalamnya akan dibangun taman yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung untuk kenyamanan pengunjung. Beberapa di antaranya seperti gazebo, ruang pertemuan, pedestrian, serta penataan halaman yang indah," ujar Martin Efendi. 

Pemprov Sultra Anggarkan Rp 2 Miliar untuk Pembangunan Ruang Terbuka Hijau di Pulau Tomia, Wakatobi. Foto: Ist

Ia menambahkan, proyek pembangunan RTH tersebut saat ini sedang dalam tahap lelang dengan anggaran total mencapai Rp 2 miliar. Pembangunan ini direncanakan segera dimulai setelah proses lelang selesai, dengan target penyelesaian yang diharapkan sesuai rencana agar dapat segera dinikmati oleh masyarakat dan wisatawan.

Sebagai salah satu destinasi wisata dunia yang dikenal dengan keindahan bawah lautnya, Pulau Tomia di Wakatobi memiliki potensi besar dalam menarik wisatawan, terutama pencinta selam dan ekowisata. 

Selain menawarkan pesona terumbu karang yang memukau dan keanekaragaman hayati laut yang melimpah, Tomia juga memiliki keindahan alam darat yang tak kalah menawan. 

Melalui pembangunan RTH ini, Pemprov Sultra berharap dapat memberikan pilihan aktivitas tambahan bagi wisatawan, sehingga mereka dapat menikmati waktu di darat dengan fasilitas yang nyaman setelah menghabiskan waktu di laut.

"Kami percaya bahwa proyek ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal, khususnya melalui peningkatan kunjungan wisatawan. Terlebih lagi, Tomia telah dikenal sebagai surga bagi penyelam dan pencinta alam bawah laut. Dengan adanya fasilitas umum seperti RTH, kami harap pengalaman wisatawan akan semakin lengkap," jelas Martin Efendi.

Ia menekankan bahwa penambahan fasilitas umum seperti ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk memperkuat daya tarik wisata Pulau Tomia. 

Kawasan RTH yang akan dibangun nantinya tidak hanya berfungsi sebagai tempat bersantai bagi wisatawan, namun juga sebagai area yang bisa digunakan oleh warga lokal untuk berbagai kegiatan sosial dan budaya.

Selain sebagai daya tarik wisata, pembangunan RTH ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam aspek lingkungan hidup. 

Kehadiran ruang terbuka hijau di Tomia akan membantu meningkatkan kualitas udara dan mengurangi dampak polusi, serta memperindah tata ruang kota dengan lanskap hijau yang asri. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mendorong pembangunan berkelanjutan di wilayah pariwisata Sultra.

Ruang Terbuka Hijau di Pulau Tomia ini nantinya akan memiliki elemen-elemen yang mendukung konsep ramah lingkungan, seperti penggunaan tanaman lokal yang cocok dengan iklim tropis pesisir. 

Dengan demikian, selain memberikan manfaat estetika, taman ini juga diharapkan mampu menjaga keberlanjutan ekosistem di sekitarnya.

Pemerintah Provinsi Sultra juga berharap pembangunan RTH ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal. Adanya taman dengan fasilitas yang memadai bisa menjadi tempat yang nyaman untuk warga sekitar beraktivitas, serta menyediakan ruang interaksi bagi komunitas di Tomia. 

Hal ini juga diharapkan akan mendorong tumbuhnya sektor ekonomi mikro di sekitar lokasi RTH, seperti pedagang kaki lima dan usaha kecil lainnya yang akan turut meramaikan kawasan wisata.

Progres pembangunan RTH di Kabupaten Wakatobi. Foto: Ist

Martin Efendi menegaskan bahwa pembangunan RTH di Pulau Tomia ini merupakan bagian dari upaya Pemprov Sultra dalam menjadikan Wakatobi sebagai destinasi wisata yang bertaraf internasional. 

Pihaknya berupaya meningkatkan berbagai infrastruktur dan fasilitas umum yang mendukung kenyamanan dan kepuasan wisatawan selama berada di Wakatobi.

Dengan semakin lengkapnya fasilitas yang tersedia di Wakatobi, diharapkan jumlah kunjungan wisatawan akan terus meningkat, yang pada gilirannya akan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah. Terutama di Pulau Tomia, yang memiliki posisi strategis dan potensi wisata yang menjanjikan.

"Kami berharap dengan adanya kawasan baru ini akan semakin melengkapi pengalaman wisatawan dalam menikmati keindahan alam dan budaya yang ada di Wakatobi. Kami optimis, dengan terus memperkuat fasilitas umum dan infrastruktur pendukung, Wakatobi dapat bersaing dengan destinasi wisata internasional lainnya," pungkas Martin Efendi.

Pembangunan RTH di Pulau Tomia ini merupakan salah satu bukti nyata komitmen Pemprov Sultra dalam membangun dan mengembangkan sektor pariwisata daerah. 

Dengan anggaran yang besar dan rencana yang matang, proyek ini diharapkan dapat selesai tepat waktu, sehingga dapat segera dinikmati oleh masyarakat dan wisatawan dari berbagai daerah dan negara.

Laporan: Ary

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pemprov Sultra Anggarkan Rp 2 Miliar untuk Pembangunan Ruang Terbuka Hijau di Pulau Tomia, Wakatobi

Trending Now

Iklan

Iklan

Iklan