Sektor IKM berperan penting dalam pengembangan ekonomi nasional. Foto: Ist
KENDARI, NOTIFSULTRA.ID - Industri Kecil Menengah (IKM) merupakan sektor usaha yang mendominasi populasi industri dalam negeri serta berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional.
Karena pertumbuhan Industri Kecil Menengah (IKM) relatif stabil, tidak hanya itu, kemampuan IKM untuk menyerap tenaga kerja sangat tinggi.
Untuk itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang merupakan lembaga pemerintah bertugas yang salah satunya yaitu dalam mendata IKM dan memberikan pelatihan terhadap IKM yang akan merintis usahanya sedang giat-giatnya melakukan pendataan IKM dan pelaku-pelaku IKM.
Hal tersebut bertujuan agar dapat dilakukan pembinaan yang terencana, terarah, tepat sasaran dan sekaligus meningkatkan produktivitas serta kontinuitas program kegiatan.
Saat ini, Disperindag Provinsi Sultra mencatat jumlah Industri Kecil Menengah (IKM) di wilayah Sultra mencapai 15.364 unit usaha.
Pertumbuhan sektor IKM di Sulawesi Tenggara menunjukkan trend yang positif. Foto: Ist
Pertumbuhan ini sejalan dengan data lima tahun terakhir, terkait perkembangan IKM yang terus mengalami peningkatan tiap tahunnya.
Kepala Bidang Industri Kecil Menengah (IKM) dan Perwilayahan Disperindag Sultra, Muh Yasser Tuwu menjelaskan jumlah IKM tercatat di tahun 2023 bertambah sebanyak 453 unit usaha atau naik 3,03 persen dibandingkan tahun 2022.
"Kalau berbicara IKM jumlahnya pasti akan lebih sedikit dibanding dari UMKM. Dari 17 kabupaten/kota di Sultra itu terdapat 15.364 IKM kurang lebih seperti itu, tetapi kalau kita berbicara database industri kecil itu sifatnya sangat dinamis artinya IKM bisa cepat bertumbuh, mudah beralih usaha, jadi dari jumlah total IKM kita kurasi lagi menjadi beberapa kategori," ujar Yasser.
"Ada kategori IKM unggulan, IKM yang telah memiliki perizinan atau NIB, atau izin usaha dari pemerintah desa atau keluarahan itu yang kita klasifikasikan lagi," timpalnya.
Yasser menjelaskan daerah dengan jumlah IKM terbanyak di Sultra yakni Kabupaten Konawe Selatan sebanyak 2.948 IKM, disusul Kota Kendari sebanyak 1.575 IKM, Kota Baubau sebanyak 1.490 IKM, serta Konawe 1.360 ΙΚΜ.
Sementara untuk jenis usaha IKM di Sultra terbagi menjadi 9 jenis diantaranya industri sandang, industri pangan, industri mesin, industri logam, industri kerajinan, industri furnitur, industri elektronika, industri aneka, dan industri alat angkut.
"Dari kesembilan jenis itu didominasi oleh industri olahan pangan dengan jumlah 5.952 IKM," bebernya.
Pelatihan kepada pelaku IKM di Sulawesi Tenggara. Foto: Ist
Lanjutnya, data IKM yang cenderung dinamis ini tentu harus dilakukan update pendataan secara berkala.
"Kalau pelaporan data setiap bulan ada, terdiri dari data sentra, data direktori, itu kita kumpulkan dari kabupaten/kota yang formatnya kita sediakan. Selain itu, data yang sekarang difokuskan oleh pemerintah saat ini dan kami adopsi juga adalah melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas)," ujar Yasser.
Penyampaian data industri di SIINas nantinya akan bermanfaat untuk pemetaan industri di suatu daerah sehingga kebijakan pembangunan industri lebih tepat sasaran.
SIINas sebagai sistem terintegrasi diharapkan tidak hanya sebagai sarana penyampaian data industri maupun data kawasan industri tetapi juga bisa sebagai sarana komunikasi perusahaan dengan pemerintah baik daerah maupun pusat.
"Melalui SIINas data yang diperoleh betul- betul real dan akurat karena dalam proses input data syaratnya IKM harus memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB). Di SIINas nanti dilaporkan secara utuh mengenai profil usaha, jenis usaha, termasuk kegiatan usahanya yang dilaporkan per semester atau enam bulan," katanya.
"Kemudian tim data yang ada di kabupaten/kota yang kita sudah SK-kan dan telah diberi honorarium itu juga harus mendaftarkan pelaku IKM di masing-masing daerah untuk membuat akun SIINas jadi pendataannya lebih sistematis," tambahnya.
Pihaknya pun berharap peningkatan jumlah IKM tidak hanya jadi capaian terbaik bagi ↑ Disperindag Sultra, Tetapi justru yang lebih penting adalah pembinaan pada IKM tersebut sampai benar-benar berdaya. Di sisi lain, penambahan IKM juga diharapkan mampu mendaftarkan pelaku IKM di masing-masing daerah untuk membuat akun SIINas jadi pendataannya lebih sistematis," tambahnya.
Pihaknya pun berharap peningkatan jumlah IKM tidak hanya jadi capaian terbaik bagi Disperindag Sultra, Tetapi justru yang lebih penting adalah pembinaan pada IKM tersebut sampai benar-benar berdaya. Di sisi lain, penambahan IKM juga diharapkan mampu menekan angka pengangguran.
Laporan: Ary