Iklan

iklan

Fakultas Pertanian UHO Gelar FGD Bersama Yayasan Bina Insani Indonesia

Kamis, 26 September 2024 | 20:40 WIB Last Updated 2024-10-14T12:43:04Z

Fakultas Pertanian UHO Gelar FGD Bersama Yayasan Bina Insani Indonesia. Foto: Ist

KENDARI, NOTIFSULTRA.ID
- Yayasan Bisa Insani Indonesia Kendari bersama Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari menggelar Focus Group Discussion (FGD) membahas peran petani muda dalam ketahanan iklim dan kedaulatan pangan di Aula Fakultas Pertanian UHO, Kamis (26/9/2024). 

Manager Program Yayasan Bina Insani Indonesia Kendari, La Ode Susvito menjelaskan tujuan diadakannya kegiatan tersebut untuk memberikan pemahaman kepada petani milenial terkait pertanian yang ramah lingkungan. 

Kata dia, kegiatan tersebut juga bertujuan memberikan pemahaman kepada anak muda, apalagi saat ini regenerasi petani sangat berkurang. Kurangnya minat anak muda di Provinsi Sulawesi Tenggara untuk ikut terlibat dalam kegiatan pertanian  menjadi faktor utama. 

"Kegiatan ini juga bertujuan agar petani muda dapat diberikan keluasan untuk bisa mengakses modal dari pemerintah juga dapat memberikan b akses pasar. Jadi bukan hanya berbicara terkait dengan bagaimana mereka bertani tapi mereka juga dapat disediakan akses pasarnya" ujar Susvito. 

Susvito menambahkan, isu-isu perubahan iklim dapat dimasukkan dalam kurikulum belajar di sekolah tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) agar anak muda melek akan hal tersebut. 

Hasil dari FGD tersebut akan dibawa ke pemerintah atau instansi terkait untuk ditindaklanjuti, sambung Susvito. 

Dekan Fakultas Pertanian UHO, Prof. Dr.Ir.R. Marsuki Iswandi, M. Si menyampaikan untuk mengatasi perubahan iklim petani dapat memanfaatkan teknologi adaptasi perubahan iklim dengan pengelolaan tanaman, pengelolaan hara, pengelolaan  ahan organik, dan konservasi tanah. 

Marsuki menegaskan bahwa pertanian saat ini sudah lebih maju dengan dibantu dengan alat-alat teknologi. Maka, tidak menutup kemungkinan mahasiswa pertanian dapat berkuliah di fakultas teknik untuk mempelajari alat-alat teknologi. 

Sementara itu, salah satu pemateri FGD, Rektor Universitas Sulawesi Tenggara, Prof. Andi Bahrun, menyampaikan korban pemanasan global bagi dunia pertanian bagi negara yang miskin pangan akan begitu terasa karena negara tersebut tidak memiliki ketahanan pangan. 

"Kalau negara miskin petani lah yang paling menderita, dampak perubahan iklim dan ancaman bagi negara yaitu bencana alam frekuensinya akan semakin meningkat seperti banjir dan kekeringan, bahkan ramalan cuaca BMKG tidak tepat lagi sehingga masyarakat harus memperbaiki mindset lost food" tutup Andi. 

Kegiatan tersebut diikuti oleh kelompok tani dampingan Bina Insani, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), perwakilan sekolah, dinas ketahanan pangan, dan mahasiswa. 

Laporan: Ary

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Fakultas Pertanian UHO Gelar FGD Bersama Yayasan Bina Insani Indonesia

Trending Now

Iklan

Iklan

Iklan