Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara, Mazhfia Umar, saat membawakan materi dalam acara I Care. Foto: ist
KENDARI, NOTIFSULTRA.ID - Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara, Mazhfia Umar, MM, berkesempatan untuk membawakan materi dan memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya program ini bagi masa depan pertanian di Kecamatan Lambandia, Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara.
Mazhfia Umar membawakan materi dalam sebuah pelatihan dalam rangka Program Integrated Corporation of Agricultural Resources Empowerment (ICARE) yang diselenggarakan oleh Balai Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Provinsi Sulawesi Tenggara.
Program ICARE, yang diinisiasi oleh Kementerian Pertanian RI, bukan sekadar program biasa. Ini merupakan sebuah investasi jangka panjang yang bertujuan untuk mewujudkan kemandirian korporasi petani di berbagai wilayah di Indonesia. Dengan adanya korporasi yang kuat dan mandiri, diharapkan perekonomian petani dapat terdongkrak secara signifikan, khususnya dalam skala kawasan.
Dalam korporasi ini, petani bukan hanya sebagai pelaku utama, tetapi juga sebagai penggerak bagi stakeholder lain serta sumber pendanaan yang lebih luas, sehingga tercipta sinergi yang mendukung kemajuan pertanian secara menyeluruh.
Salah satu bentuk nyata dari Program ICARE adalah pengembangan kawasan pertanian terpadu yang berstandar tinggi. Hingga saat ini, program tersebut telah berhasil hadir di sembilan provinsi di Indonesia, termasuk di Kecamatan Lambandia, Kabupaten Kolaka Timur.
Peserta pelatihan dalam Program Integrated Corporation of Agricultural Resources Empowerment (ICARE), foto: Ist
Keberadaan kawasan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi pengelolaan kawasan pertanian yang berkelanjutan dan inklusif. Dalam pelaksanaannya, ICARE tidak hanya menitikberatkan pada aspek produksi, tetapi juga pada modernisasi, digitalisasi, dan penerapan konsep pertanian modern di tingkat petani. Ini semua dilakukan untuk memastikan bahwa sektor pertanian dapat terus berkembang dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Lebih lanjut, Program ICARE juga bertujuan untuk memperkuat kapasitas kelembagaan baik di sektor publik maupun swasta. Hal ini sangat penting untuk menciptakan pertanian dan rantai nilai yang cerdas di lokasi-lokasi sasaran program.
Dalam upayanya, program ini dirancang untuk memberikan dukungan yang bersifat spesifik-lokasi, di mana kebutuhan setiap kawasan diperhatikan dengan seksama. Dengan pendekatan ini, ICARE diharapkan dapat mengembangkan model rantai nilai yang unggul di kawasan pertanian terpilih, sehingga petani dapat lebih baik dalam beradaptasi terhadap perubahan iklim yang semakin tidak menentu.
Selain itu, program ini juga berupaya untuk mengurangi jejak karbon di beberapa rantai nilai yang dipilih, sebagai bagian dari komitmen menuju pertanian yang lebih ramah lingkungan.
Di Sulawesi Tenggara, khususnya di Kecamatan Lambandia, Program ICARE disambut dengan antusiasme yang tinggi. Para petani yang mengikuti pelatihan ini merasakan manfaat dari pengetahuan dan keterampilan yang dibagikan.
Pelatihan Program Integrated Corporation of Agricultural Resources Empowerment (ICARE), Foto: Ist
Mereka menjadi lebih optimis bahwa dengan adanya program ini, sektor pertanian di wilayah mereka akan mengalami kemajuan yang signifikan. Selain itu, modernisasi pertanian yang didorong oleh ICARE juga dianggap sebagai langkah tepat dalam menghadapi tantangan global, termasuk perubahan iklim dan tuntutan pasar yang semakin kompleks.
Dengan segala potensi yang dimilikinya, Program ICARE diharapkan dapat menjadi motor penggerak bagi kesejahteraan petani di Sulawesi Tenggara.
Pelatihan yang diselenggarakan di Kecamatan Lambandia ini menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan menuju pertanian yang mandiri, modern, dan berkelanjutan di Indonesia.
Melalui program ini, para petani tidak hanya diajak untuk bertahan, tetapi juga untuk maju dan berkembang, membawa sektor pertanian Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi.
Laporan: Ary