Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Tenggara, terus kembangkan Program sarung Si Dingtan. Foto: Ist
KENDARI, NOTIFSULTRA.ID - Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Tenggara, terus kembangkan Program sarung Si Dingtan, dalam bentuk pelatihan petani terhadap penggunaan teknologi, sebagai upaya peningkatan produksi sektor pertanian.
Teknologi Smart Farming bertujuan untuk mendukung system budi daya pertanian yang berkelanjutan yang di kenalkan dengan program Sarung Si Dingtan melalui penyuluh pertanian sebagai ujung tombak dalam menerapkan teknologi usaha tani dan petani sebagai pelaku utamanya.
Kepala Distanak Provinsi Sulawesi Tenggara, La Ode Rusdin Jaya Mengatakan, di era modern ini petani melenial lebih tertarik dengan model pertanian yang bersentuhan dengan teknologi tepat guna.
“Di Provinsi Sulawesi Tenggara, petani melenial selalu diberdayakan dan ditingkatkan pengetahuannya melalui pelatihan dan pendampingan secara berkelanjutan menuju agribisnis modern yang berbasis teknologi smart farming sebagai implementasi dari Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang perlindungan dan pemberdayaan petani” terang Rusdin Jaya.
Tujuan penerapan teknologi inovasi Sarung Si Dingtan, antara lain menambah pengetahuan dan keterampilan dalam budidaya pertanian melalui teknologi penyiraman otomatis berbasis Internet Of Things (loT), efesiensi tenaga dan penggunaan air pada system penyiraman otomatis dan mampu mentransfer teknologi inovasi Sarung Si Dingtan kepada sesama petani.
“Program ini sebagai upaya peningkatan produksi melalui pelatihan penggunakan teknologi dalam proses penyiraman pertanian, sehingga petani dapat menghemat air mengingat, pertanian tradisional banyak membuang air secara percuma,” ungkap Rusdin Jaya.
Lebih lanjut Rusdin Jaya mengatakan, Program Sarung Si Dingtan telah dilaksanakan sejak tahun 2023. Untuk tahun 2024 lokasinya di Kecamatan Baula, Kabupaten Kolaka, kondisi sebelumnya sebelum adanya program tersebut para petani masih melakukan penyiraman dengan system konservatif dengan proses manual sehingga berdampak pada produktivitas panen.
“Sebelum ada program Sarung Si Dingtan rata-rata panen petani kisaran 4-5 ton per ha, setelah adanya program tersebut panen petani meningkat diatas 5 ton,” ujar Rusdin Jaya.
Program Sarung Si Dingtan yang dilaksanakan Distanak Sulawesi Tenggara di Kecamatan Baula, Kabupaten Kolaka pada dasarnya sebagai program percontohan, harapannya setelah program tersebut, desa tetangga atau kabupaten lain dapat mengikuti mengingat cuaca sekarang tidak menentu maka program tersebut sangatlah disarankan sebagai upaya menghemat air dengan menggunakan teknologi.
Laporan: Rahmat