Iklan

iklan

Sekda Sultra Ajak Penyuluh Pertanian Wujudkan Swasembada Padi dan Jagung

Kamis, 16 Mei 2024 | 15:52 WIB Last Updated 2024-08-28T07:56:26Z

Sekda Sultra Ajak Penyuluh Pertanian Wujudkan Swasembada Padi dan Jagung. Foto: Ist

KENDARI, NOTIFSULTRA.ID
– Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Asrun Lio mengajak seluruh penyuluh pertanian se-Sultra untuk berperan aktif dalam mewujudkan swasembada padi dan jagung. 

Seruan ini disampaikan saat membuka acara temu teknis penyuluh pertanian yang digelar di Hotel Claro Kendari, Rabu (15/5/2024). Acara ini menjadi momentum penting dalam memperkuat komitmen Sultra untuk mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan.


Dalam sambutannya, Asrun Lio menekankan pentingnya peningkatan sumber daya manusia (SDM) di sektor pertanian sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan produktivitas tanaman pangan, terutama padi dan jagung. 


"Kegiatan ini merupakan salah satu upaya kita dalam meningkatkan kualitas SDM pertanian di Sultra, guna mendukung target swasembada pangan tahun 2045," ujarnya.


Sulawesi Tenggara, dengan luas daratan sekitar 38.068 km², hanya mencakup 28% dari total luas wilayah yang mencapai 153.019 km². Provinsi ini, yang sejak 2014 terbagi menjadi 15 kabupaten dan dua kota, memiliki jumlah penduduk sekitar 2,7 juta jiwa. Sebagian besar penduduk Sultra masih bergantung pada sektor pertanian, yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah.


Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara beber Penyuluh pertanian adalah ujung tombak dalam menggerakkan sektor pertanian. Foto: Ist

Pada tahun 2020, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menyumbang 24,06% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sultra. Dari angka tersebut, sub sektor tanaman pangan dan hortikultura memberikan kontribusi 12,0%. Angka ini menunjukkan betapa vitalnya sektor pertanian dalam mendukung perekonomian daerah.


Namun, Asrun Lio menyoroti sejumlah tantangan yang masih dihadapi, terutama terkait dengan jumlah dan kapasitas penyuluh pertanian. 


"Selain jumlah petugas yang terbatas, kapasitas penyuluh juga sangat penting untuk menjadi perhatian. Dibutuhkan pelatihan-pelatihan teknis budidaya dan penerapan teknologi pertanian terbaru sehingga penyuluh dapat melakukan transfer teknologi dan pendampingan kepada petani dengan lebih efektif," jelasnya.


Ia juga menambahkan bahwa kelengkapan sarana pendukung bagi petugas lapangan perlu menjadi perhatian semua pihak. 


"Dengan adanya fasilitas yang memadai, kita dapat memastikan bahwa penyuluh pertanian memiliki segala yang dibutuhkan untuk menjalankan tugasnya dengan optimal," tambah Asrun.


Dalam temu teknis tersebut, hadir 265 penyuluh pertanian dari seluruh kabupaten dan kota se-Sulawesi Tenggara. Mereka siap mengikuti berbagai sesi yang dirancang untuk memperkuat kemampuan mereka dalam mendukung upaya swasembada padi dan jagung di provinsi ini. 


Temu teknis Penyuluh pertanian seluruh Sulawesi Tenggara. Foto: Ist

Asrun Lio menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra, bersama seluruh pemangku kepentingan, berkomitmen mendukung penuh upaya peningkatan produksi pangan.


"Dengan terwujudnya swasembada ini, kita bisa berdiri tegak dan bangga bahwa Sulawesi Tenggara mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri tanpa harus bergantung pada impor dari negara lain. Ini adalah prestasi yang harus kita capai bersama," tegas Asrun.


Dalam kesempatan yang sama, Asrun Lio memberikan apresiasi kepada Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sultra atas inisiatifnya mengadakan pertemuan ini. 


"Saya mengapresiasi langkah Distanak yang telah mempertemukan para pemangku kebijakan dengan para penyuluh pertanian se-provinsi Sultra. Ini adalah langkah penting dalam membangun sinergi yang lebih kuat antara pemerintah dan penyuluh," ujarnya.


Ia juga menyampaikan harapannya agar pertemuan ini dapat menjadi motivasi bagi semua pihak yang terlibat dalam pembangunan pertanian di Sultra. 


"Besar harapan kami bahwa kehadiran bapak dan ibu sekalian di sini akan memberikan semangat baru bagi insan pertanian di Sulawesi Tenggara. Kami di Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara siap mendukung dan mensukseskan program-program pembangunan, khususnya yang berkaitan dengan penyuluhan pertanian dalam upaya menyiapkan pangan bagi seluruh masyarakat kita," tuturnya.


Sementara itu, Kepala Distanak Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya, menegaskan pentingnya peran penyuluh pertanian dalam mencapai swasembada pangan. 


"Penyuluh pertanian adalah ujung tombak dalam menggerakkan sektor pertanian. Mereka adalah pihak yang bersentuhan langsung dengan petani di lapangan, memberikan dorongan untuk mengubah cara berpikir, cara kerja, dan cara hidup petani agar lebih sesuai dengan perkembangan zaman serta teknologi pertanian yang terus berkembang," jelasnya.


Menurut Rusdin, penyuluh pertanian harus terus didukung dalam mengembangkan kapasitas mereka. 


"Pelatihan dan pendampingan secara terus-menerus sangat diperlukan agar penyuluh dapat mengaplikasikan teknologi pertanian terbaru, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani," lanjutnya.


Rusdin juga menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam mewujudkan tujuan swasembada. "Dengan dukungan penuh dari semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun para pelaku usaha di bidang pertanian, saya yakin kita dapat mencapai swasembada pangan dalam waktu yang tidak terlalu lama," tandasnya.


Pertemuan teknis ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam perjalanan Sultra menuju swasembada padi dan jagung. Dengan dukungan penuh dari semua pihak, target swasembada pangan tahun 2045 bukanlah sekadar impian, melainkan sebuah tujuan nyata yang bisa dicapai melalui kerja keras dan kolaborasi semua elemen masyarakat.


Laporan: Ary

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sekda Sultra Ajak Penyuluh Pertanian Wujudkan Swasembada Padi dan Jagung

Trending Now

Iklan

Iklan

Iklan