Kadis Tanak Sultra harap Petani Dapat Menerapkan Program SIMURP untuk Tingkatkan Pertanian. Foto: Ist
KENDARI, NOTIFSULTRA.ID – Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sulawesi Tenggara tekankan penyuluh pertanian dan petani dapat menerapkan program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani.
Untuk diketahui SIMURP merupakan integrasi dari 4 Kementerian/Lembaga (K/L), yaitu Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Pertanian.
Pada proyek yang didanai dengan pinjaman dari World Bank dan Asian Infrastructure Investment Bank ini, setiap K/L memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing.
Namun, seluruh kegiatan pada K/L yang terlibat diharapkan akan berkontribusi pada tujuan utama proyek, yaitu peningkatan pelayanan irigasi dan penguatan akuntabilitas pengelolaan skema irigasi.
Dalam hal peningkatan pelayanan irigasi, ada dua indikator sebagai tolak ukur keberhasilan kegiatan, yaitu area yang terfasilitasi dengan layanan irigasi/drainase baru atau direhabilitasi dan persentase intensitas pertanaman (IP).
![]() |
Rusdin menjelaskan Tujuan proyek SIMURP adalah optimalisasi dan
modernisasi layanan sistem irigasi yang efektif, efisien dan
berkelanjutan. Foto; Rhay |
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara, La Ode Muhammad Rusdin Jaya mengatakan program SIMURP merupakan modernisasi irigasi strategis dan program rehabilitasi mendesak.
Program ini merupakan pendampingan kepada penyuluh agar petani bisa memanfaatkan pertanian cerdas iklim atau CSA. Di Sulawesi Tenggara, penerima manfaat program ini adalah Kabupaten Konawe.
Ia menambahkan program ini merupakan upaya untuk mengendalikan hubungan timbal balik antara sumber daya alam dengan manusia dengan tujuan membina kelestarian ekosistem dan meningkatkan manfaat secara berkelanjutan seperti konsep dasar CSA atau kegiatan pertanian cerdas iklim.
Menurutnya pertanian cerdas iklim sangat penting untuk mendukung pertanian berkelanjutan agar produktivitas padi semakin meningkat, petani sejahtera dan tidak merusak lingkungan.
Ia juga mengatakan edukasi penyuluh dan petani agar mereka cerdas di dalam berusaha tani di tengah kondisi seperti ini, Pupuk mahal, ada El-Nina makanya petani diedukasi cerdas iklim.
"Edukasi ini agar mereka bisa memanfaatkan air yang tersedia secara optimal, dan memanfaatkan pupuk yang ada di sekitar sehingga mereka tidak bergantungan dengan pupuk subsidi," jelasnya.
![]() |
Penerapan metode Cerdas Iklim mampu meningkatkan produksi dan kualitas hasil pertanian meski di tengah iklim yang berubah. Foto; Ist |
Rusdin menjelaskan Tujuan proyek SIMURP adalah optimalisasi dan modernisasi layanan sistem irigasi yang efektif, efisien dan berkelanjutan.
Serta bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam penerapan pertanian cerdas iklim, mengurangi resiko gagal panen, mengurangi efek gas rumah kaca, dan meningkatkan pendapatan petani di Daerah Irigasi (DI) dan Daerah Rawa (DR).
Lebih lanjut Rusdin menjelaskan bahwa teknologi yang ada di SIMURP yang telah diaplikasikan bisa diterapkan di sentra produksi SK kawasan yang ada di Sulawesi Tenggara.
"Penerapan metode Cerdas Iklim mampu meningkatkan produksi dan kualitas hasil pertanian meski di tengah iklim yang berubah sekaligus memastikan pertanian berkelanjutan," pungkasnya
Diketahui proyek SIMURP dimulai 2019 sampai 2024. Pada 2019, akan dimulai dengan pelaksanaan Training of Master (TOM) bagi para petugas yang berasal dari berbagai profesi antara lain Dosen (dari Polbangtan), Widyaiswara, Penyuluh Pertanian/KJF Provinsi, dan Penyuluh Pertanian/KJF Pusat.
Laporan: Rhay