Iklan

iklan

Pengembangan Silase jadi Solusi Pakan Ternak dalam Menghadapi Perubahan Iklim

Minggu, 31 Maret 2024 | 10:30 WIB Last Updated 2024-06-15T15:27:17Z

Kapala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara, La Ode Muhammad Rusdin Jaya. foto: Ist

KENDARI, NOTIFSULTRA.ID
– Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara menyarankan kepada petani untuk mengembangkan program Silase untuk cadangan makanan kepada ternak.

Hal ini dalam mengantisipasi perkiraan musim kemarau di provinsi Sulawesi Tenggara yang diprediksi akan datang lebih cepat.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kapala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara, La Ode Muhammad Rusdin Jaya, ia mengatakan Silase merupakan pakan hijauan ternak yang diawetkan yang disimpan dalam kantong plastik kedap udara.

Lanjut Rusdin, Proses silase ini melibatkan bakteri-bakteri atau mikroba yang membentuk asam susu, yaitu Lactis Acidi dan streptococcus yang hidup secara anerob dengan derajat keasaman 4(pH 4).

Oleh karena itu mengapa pada saat proses silase pakan hijauan ternak yang tersimpan dalam kantong plastik atau dalam silo harus ditutup rapat, sehingga proses silase berjalan dengan baik dan pakan hijauan tidak cepat dibusukkan oleh bakteri lain dan jamur.

Proses pembuatan silase sebagai alternatif pakan hijau dalam menghadapi perubahan iklim. foto: ist

Labih lanjut ia menjelaskan, pengawetan hijauan pakan ternak yang melalui proses fermentasi ini dapat disimpan dalam waktu lama berkisar antara 3-6 bulan.

"Sudah ada teknologinya untuk pengawetan. Jadi kita tidak begitu khawatir jika ada yang terdampak El Nino terhadap pakan ternak," jelas Rusdin.

Rusdin mengungkap tujuan utama pembuatan silase adalah untuk memaksimumkan pengawetan kandungan nutrisi yang terdapat pada hijaun atau bahan pakan ternak lainnya, agar dapat disimpan.

"Untuk kemudian diberikan sebagai pakan bagi ternak sehingga dapat mengatasi kesulitan dalam mendapatkan pakan hijauan pada musim kemarau atau minim pakan," bebernya.

Melansir dari psp.pertanian.go.id bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat silase:
1. Dedak/bekatul

2. Rumput (jerami padi, rumput odot, tebon jagung, atau daun singkong)

3. Mesin chopper/golok

4. Drum atau kantong plastik.

Silase sebagai alternatif pakan dalam menghadapi perubahan iklim: Ist

Cara Membuat Silase adalah sebagai berikut:

1. Cacah bahan baku rumput dengan mesin chopper atau golok untuk memudahkan proses penyimpanan.

2. Rumput yang telah dicacah dimasukkan dalam wadah penyimpanan yang berupa drum atau kantong plastik yang kedap udara.

3. Setelah itu rumput diinjak-injak yang bertujuan untuk memadatkan bahan pakan tersebut.

4. Untuk menjaga kemungkinan terdapat celah-celah rongga udara, tebarkan dedak atau bekatul ke dalam wadah penyimpanan hingga penuh sampai ke penutupnya.

5. Setelah semuanya dipastikan telah padat, berikan lembaran plastik di atasnya lalu tutup rapat wadah penyimpanan tersebut.

6. Biarkan minimal 14 hari untuk proses pengawetan oleh bakteri anaerob bekerja.

Berdasarkan rilis Deputi Bidang Klimatologi BMKG Pusat berdasarkan rapat nasional mengungkap dampak perubahan iklim semakin mengkhawatirkan dan mengancam Indonesia.

Dari catatan BMKG tahun 2023, temperatur suhu alami peningkatan bahkan sampai memecahkan rekor baru. Hal ini harus disikapi bersama, karena dampak perubahan iklim semakin nyata, ditambah fenomena elnino, pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, yang menjadi salah satu penyebabnya.

"Kami juga berharap, informasi yang diberikan dapat bermanfaat untuk meningkatkan langkah-langkah kesiapan menghadapi musim kemarau yang berpotensi lebih ekstrem di tahun 2024," ujar Deputi Bidang Klimatologi BMKG Pusat Ardhasena.

Laporan: La Ode Andi Rahmat 

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pengembangan Silase jadi Solusi Pakan Ternak dalam Menghadapi Perubahan Iklim

Trending Now

Iklan

Iklan

Iklan