Iklan

iklan

Industri Pangan Dominasi IKM di Sulawesi Tenggara

Rabu, 06 Maret 2024 | 21:37 WIB Last Updated 2024-03-26T13:47:39Z

Jenis IKM pangan menjadi IKM dengan jumlah terbanyak di Sulawesi Tenggara. Foto: Ist

KENDARI, NOTIFSULTRA.ID
- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Tenggara catat jenis IKM Sulawesi Tenggara tahun 2023, tercatat jumlah terbanyak ada pada industri pangan.

Kepala Bidang Industri, Disperindag Sulawesi Tenggara, Muh Yasser Tawu membeberkan jumlah IKM di Sulawesi Tenggara, masih didominasi oleh industri pangan dengan jumlah 5.952 IKM.

"Kontribusi industri pangan sebesar 38,7% tahun 2023, lebih besar dibanding dengan IKM lainnya," terangnya.

Berikut data jenis IKM dengan jumlah dan presentasi kontribusi di Sulawesi Tenggara.

1. Alat angkut

Jumlah IKM sebanyak 78.

Presentase kontribusi sebesar 0,8%

2. Aneka

Jumlah IKM sebanyak 23.

Presentase kontribusi sebesar 0,5%

3. Elektronika

Jumlah IKM sebanyak 1.823.

Presentase kontribusi sebesar 11,9%

4. Furniture dan barang dari kayu

Jumlah IKM sebanyak 138.

Presentase kontribusi sebesar 0,9%

5. Kerajinan

Jumlah IKM sebanyak 2.138.

Presentase kontribusi sebesar 13,9%

6. Logam

Jumlah IKM sebanyak 357.

Presentase kontribusi sebesar 2,3%

7. Mesin

Jumlah IKM sebanyak 2.516.

Presentase kontribusi sebesar 16,4%

8. Pangan

Jumlah IKM sebanyak 5.952.

Presentase kontribusi sebesar 38,7%

9. Sandang

Jumlah IKM sebanyak 2.238.

Presentase kontribusi sebesar 14,6%


Jenis perbandingan IKM tersebut tersebar di beberapa kabupaten/Kota Sulawesi Tenggara dengan total jumlah IKM yang terdata sebanyak 15.364.

Pertumbuhan IKM tidak hanya penting untuk perekonomian secara keseluruhan, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan dalam menciptakan lapangan kerja dan mengurangi tingkat pengangguran dalam suatu daerah, sebab IKM cenderung mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja langsung daripada perusahaan besar. 

IKM dapat lebih fleksibel dalam menyesuaikan kebutuhan tenaga kerja dengan perubahan dalam permintaan pasar atau kondisi ekonomi. Mereka dapat dengan cepat menyesuaikan skala produksi atau produk mereka, yang sering membutuhkan penambahan tenaga kerja.

Pertumbuhan IKM tidak hanya menciptakan lapangan kerja langsung, tetapi juga berdampak pada sektor lain dalam ekonomi. Misalnya, peningkatan permintaan akan bahan baku atau layanan pendukung dari IKM dapat menciptakan peluang kerja di sektor-sektor tersebut.

Pelatihan IKM kerajinan tangan di Sulawesi Tenggara. Foto: Ist

Muh Yasser Tuwu, menjelaskan dalam 5 tahun terakhir jumlah IKM terus mengalami peningkatan, dan tercatat di tahun 2023 bertambah sebanyak 453 unit usaha atau naik 3,03 persen dibandingkan tahun 2022. 

Yaser membeberkan di tahun 2019 jumlah IKM di Sultra sebanyak 13.211 meningkat menjadi 13.698 tahun 2020, saat itu terjadi pandemi tapi IKM di Sulawesi Tenggara tetap tumbuh, kemudian tahun 2021 menjadi 14.405 unit.

Pertumbuhan IKM memiliki potensi membangun pondasi yang lebih kuat untuk pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif dalam jangka panjang. 

Hal ini menciptakan sirkulasi ekonomi di dalam daerah tersebut, karena uang yang dihasilkan dari aktivitas IKM akan tetap berputar di komunitas lokal, meningkatkan pendapatan dan kekayaan lokal secara keseluruhan.

Sebab IKM cenderung menggunakan sumber daya lokal dalam proses produksinya, seperti bahan baku lokal dan tenaga kerja dari komunitas setempat. 

Laporan: Feby

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Industri Pangan Dominasi IKM di Sulawesi Tenggara

Trending Now

Iklan

Iklan

Iklan