Iklan

iklan

Empat Penyakit Hewan Menular Strategis Serang Ternak di Sulawesi Tenggara

Sabtu, 09 Maret 2024 | 22:35 WIB Last Updated 2024-03-23T15:09:38Z

Penularan penyakit Jembrana di Sulawesi Tenggara manjadi salah satu penyakit menular strategis pada hewan. Foto: Ist

KENDARI, NOTIFSULTRA.ID
- Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara ungkap empat penyakit hewan menular strategis (PHMS) yang telah menyerang ternak masyarakat di beberapa wilayah Sulawesi Tenggara. 

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara, La Ode Muh. Rusdin Jaya mengatakan saat ini terdapat beberapa penyakit yang telah menyebar di Sulawesi Tenggara diantaranya jembrana menyerang khusus sapi bali, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi, kambing, Rabies pada anjing, kucing atau kera.

"Dan saat ini ada African Swine Faver (ASF) yang hanya menyerang ternak babi," ungkapnya. 

Rusdin menambahkan hingga saat ini di Sulawesi Tenggara baru 4 PHMS yang terkonfirmasi telah menyerang ternak masyarakat melalui uji laboratorium balai besar veteriner Maros. 

La Ode Muh. Rusdin Jaya menjelaskan gejala pada babi yang terinfeksi ASF antara lain demam tinggi, kehilangan nafsu makan, depresi, muntah, diare, abortus (keguguran), radang sendi, pendarahan pada kulit dan organ dalam serta perubahan warna kulit menjadi ungu. 

Sementara itu, untuk gejala penyakit Jembrana diketahui berbeda dengan gejala penyakit lainnya seperti, demam (suhu badan sapi tinggi, berkisar antara 39° C-41,5° C), Pembengkakan hebat kelenjar limfe, Erosi (luka-luka) pada selaput lendir mulut, Diare yang sering bercampur darah dan sering terjadi sapi mengalami berkeringat darah.

Untuk penyakit PMK terdapat gejala, ditemukan lepuh yang berisi cairan atau luka yang terdapat pada lidah, gusi, hidung dan bercak atau kuku hewan yang terinfeksi, Hewan tidak mampu berjalan (pincang), Air liur berlebih, Hilang nafsu makan. 

Gejala pada anjing yang terkena rabies mengutip dari WebMD adalah, Terdapat perubahan perilaku, Demam, Kesulitan menelan, Air liur berlebihan, Gerakan sempoyongan, kejang hingga lumpuh, Sensitif terhadap stimulasi cahaya, gerakan dan suara, Mulut berbusa akibat akumulasi liur. 

La Ode Muh. Rusdin Jaya menambahkan hal ini menjadi atensi bersama terkait penyebaran PHMS di Sulawesi Tenggara, ia menyebut pihaknya telah menyampaikan surat ke Kementerian RI terkait dengan mengantisipasi penyebaran virus ini. 

"Insyaallah untuk vaksin akan di bantu oleh kementerian," jelasnya. 

Laporan: Feby

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Empat Penyakit Hewan Menular Strategis Serang Ternak di Sulawesi Tenggara

Trending Now

Iklan

Iklan

Iklan