Distanak Sulawesi Tenggara komit dalam memberikan pendampingan kepada para petani yang terdampak banjir. Foto: Ist
KENDARI, NOTIFSULTRA.ID - Dinas Tanaman dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Tenggara komit dalam membantu percepatan penanaman padi di area persawahan yang terdampak banjir di sejumlah wilayah.
Kepala Distanak Provinsi Sultra La Ode Muhammad Rusdin Jaya di Kendari, Rabu, mengatakan dampak perubahan iklim menyebabkan banjir menjadi suatu permasalahan yang menimpa beberapa persawahan di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Ia menyebutkan banjir tersebut dapat memberikan pengaruh terhadap pola tanam dan biaya produksi pertanian sehingga berimbas kepada hasil pertanian dan pendapatan petani yang terdampak banjir saat masa tanam.
Rusdin membeberkan, beberapa titik lokasi yang terdampak banjir ada di Kabupaten Konawe yang merupakan salah satu lumbung padi di Sultra, puluhan hektare sawah dan ladang terendam banjir akibat curah hujan yang tinggi.
"Kami tentu tak tinggal diam saja, selain melakukan pemantauan dan pendampingan kepada yang terdampak banjir, penyuluh pertanian masing-masing kabupaten/kota juga mendampingi petani terdampak, serta mengambil langkah-langkah solusi dan antisipasi," ujarnya.
Rusdin juga mengungkap pihaknya telah melakukan pompanisasi untuk melakukan penyedotan lahan-lahan persawahan masyarakat yang terkena banjir dan mempersiapkan benih baru bagi lokasi yang terdampak.
"Kami juga menyiapkan pupuk dan alat mesin pertanian untuk daerah-daerah yang terdampak banjir agar mempercepat proses penanaman baru di lokasi tersebut," bebernya.
Rusdin mengungkap pihaknya dengan Dinas Pertanian kabupaten/kota berkomitmen untuk senantiasa bersama petani di tengah dampak perubahan iklim banjir yang melanda.
Rusdin meminta kepada para petani agar tidak menanam di wilayah-wilayah yang mudah terkena banjir untuk mencegah terjadinya gagal panen akibat luapan-luapan air yang merendam kawasan pertanaman.
Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan pengambil kebijakan terkait agar selalu mengedukasi petani untuk mencari lokasi yang aman bagi pertanaman.
Laporan: Feby
