Disperindag Sultra komit dalam melakukan pendampingan dan pelatihan kepada pelaku IKM di Sulawesi Tenggara. Foto: Facebook IKM Disperindag Sultra.
KENDARI, NOTIFSULTRA.ID - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Provinsi Sulawesi Tenggara terus melakukan pendampingan dan menfasilitasi pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) dalam meningkatkan daya saing dan produktivitasnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tenggara, Sitti Saleha mengungkap secara berkelanjutan akan melaksanakan program dan kegiatan untuk melakukan peningkatan kualitas produk IKM.
Tambah, Sitti Saleha, dengan adanya pelatihan dan pendampingan pelaku IKM akan mampu bersaing di pasar nasional maupun Internasional yang dapat meningkatkan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Lanjutnya, pendampingan ini merupakan penerapan dari salah satu misi Pemerintah Provinsi Sulawesi tenggara, yakni memajukan daya saing wilayah melalui penguatan ekonomi lokal dan peningkatan investasi.
"Kualitas dan Kontinuitas serta peningkatan building bagi pelaku IKM, dalam rangka memaksimalkan daya saing," ungkapnya.
Ia mengungkap Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tenggara akan terus melakukan pembinaan serta memfasilitasi pelaku industri kecil dan menengah di Sulawesi Tenggara.
"Hal ini, dalam rangka meningkatkan daya saing dan produktivitas, " imbuhnya.
Sitti Saleha menambahkan, kedepannya produk-produk IKM di Sulawesi Tenggara, mampu bersaing ditingkat Nasional maupun mancanegara, sehingga dapat mewujudkan daya ekspor produk Provinsi Sulawesi Tenggara.
Pendampingan kepada IKM olahan gula aren. Foto: Facebook IKM Disperindag Sultra.
Sementara itu Kepala Bidang Industri Ekonomi Muh Yasser Tuwu SE M.sc, mengatakan dalam mengembangkan IKM pihaknya terlebih dahulu membentuk wirausaha baru (WUB) di sektor industri.
Pembentukan WUB, lanjut Muh. Yasser Tuwu itu sesuai dengan arahan presiden terkait penurunan kemiskinan ekstreme yang ada di Sulawesi Tenggara.
"Program ini di tindaklanjuti oleh Ibu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Pj Gubernur Sulawesi Tenggara dalam percepatan penurunan kemiskinan ekstreme," ungkapnya.
Lanjut, Muh Yasser Tuwu, kegiatan pembentukan WUB juga merupakan salah satu kegiatan yang tertuang dalam instruksi Presiden RI yang berbunyi sektor Perindustrian untuk penekanan kemiskinan ekstreme adalah dengan penumbuhan WUB.
Selain pembentukan WUB, lanjut Muh Yasser Tuwu, pihaknya juga membantu pertumbuhan IKM untuk di lakukan pengembangan produknya.
"Misalnya pelaku IKM ini dulunya hanya bisa membuat serbuk aren kita dorong lagi dia untuk pengembangan usaha misalkan di kombinasikan dengan jambu mente atau aren cair jadi dia ada pengembangan," jelasnya.
Laporan: Rhay