Iklan

iklan

Antisipasi Gagal Panen, Petani Diberi Edukasi

Selasa, 26 Maret 2024 | 23:54 WIB Last Updated 2024-06-15T15:29:28Z

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara terus berupaya maksimalkan panen petani berjalan dengan lancar serta memenuhi target pasar akan kebutuhan masyarakat khsususnya di Sulawesi Tenggara. Foto: Ist

KENDARI, NOTIFSULTRA.ID
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara terus berupaya maksimalkan panen petani berjalan dengan lancar serta memenuhi target pasar akan kebutuhan masyarakat khsususnya di Sulawesi Tenggara.

Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara, sebagau stakeholder yang menjadi ujung tombak Pemerinantah Daerah terus memberikan edukasi kepada petani agar hasil panen tidak gagal.

Salah satu penyebab gagal panen adalah terjadinya banjir di wilayah-wilayah pertanian produkti sehingga dapat mengganggu perkembangan tanaman. Hal itu diungkap oleg Kepala Distanak Sulawesi Tenggara La Ode Muh. Rusdin Jaya, ia mengatakan banjir pada wilayah-wilayah pertanaman memang kerap terjadi.

"Pihak kami selalu mengingatkan petani untuk musim tanam tertentu agar selalu terus waspada pada perubahan dampak iklim (DPI) yang berpotensi terjadinya banjir," ujarnya.

Untuk itu pihaknya mengedukasi kelompok tani yang memiliki lahan pertanian yang berbatasan langsung dengan bantaran kali yang rawan akan terjadinya banjir jika intensitas hujan begitu tinggi.

"Kami meminta para petani untuk menjaga jadwal tanam untuk memastikan masa panen tidak bertepatan dengan musim penghujan," ungkap Rusdin.

Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara, sebagau stakeholder yang menjadi ujung tombak Pemerinantah Daerah terus memberikan edukasi kepada petani agar hasil panen tidak gagal. Foto: Ist

Lebih lanjut, Rusdin mengatakan agar kelompok tani melakukan pertanaman yang jauh dari resiko akan terjadinya banjir.

Rusdin juga mengatakan Dinastanak Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai ujung tombak pemerintah daerah akan melakukan upaya dengan mempersiapkan benih pani dan jagung untuk kawasan yang terkena dampak banjir, sehingga dapat ditaman pasca banjir.

"Mempersiapkan pupuk dan alsin untuk pengolahan bagi lahan-lahan yang terkena dampak perubahan iklim tersebut," terang Rusdin.

Kepala Distanak Sultra, Rusdin Jayajuga mengatakan Dinastanak Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai ujung tombak pemerintah daerah akan melakukan upaya dengan mempersiapkan benih pani dan jagung untuk kawasan yang terkena dampak banjir, sehingga dapat ditaman pasca banjir. Foto: Ist

Kepala UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan Distanak Sulawesi Tenggara mengatakan berdasarkan pantauan dari petugas POPT lapangan, dampak kejadian banjir pada 11 Maret 2024 menunjukkan luas terkena 819 ha dan puso 25 ha pada tanaman padi.

Selain itu, Jagung luas terkena 102 ha dan puso 7 ha. Kedelai luas terkena 92 ha dan puso 10 ha. Taksiran kehilangan hasil akibat banjir pada tanaman padi mencapai 1.571 ton. Angka tersebut diperkirakan akan terus meningkat, apabila curah hujan meningkat.

"Selanjutnya laporan tersebut diteruskan ke pimpinan yaitu Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara serta pihak-pihak terkait lainnya untuk dilakukan upaya penanganan banjir lebih lanjut," tuturnya.

Laporan: La Ode Andi Rahmat 

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Antisipasi Gagal Panen, Petani Diberi Edukasi

Trending Now

Iklan

Iklan

Iklan