Distanak targetkan pertanian di Sulawesi Tenggara menjadi lumbung pangan Nasional. Foto: Ist
KENDARI, NOTIFSULTRA.ID - Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan menargetkan Sulawesi Tenggara menjadi wilayah swasembada pangan Nasional.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara, La Ode Muh. Rusdin Jaya mengatakan pihaknya sedang menargetkan agar kebutuhan pangan di Sulawesi Tenggara selaku tercukupi dan dapat menjadi lumbung pangan nasional.
"Target tersebut untuk mendukung pertanian Indonesia agar mengadakan sendiri kebutuhan pangan bagi masyarakat," jelasnya.
Rusdin menambahkan dalam mewujudkan target tersebut pihaknya telah menyalurkan bantuan berupa, benih, saprodi, alat pra dan pasca panen, dan alsinta.
Distanak Sulawesi Tenggara paparkan sejumlah langkah dalam mencapai swasembada pangan Nasional. Foto: Ist
"Sementara untuk bidang peternakan kita memberikan bantuan berupa bibit-bibit ternak, baik itu sapi, kambing, unggas, ayam, itik dan lainnya," tambahnya.
Rusdin mengatakan pihak Dinas akan melakukan pendampingan secara penuh kepada para petani dan peternak melalui penyuluh-penyuluh pertanian yang ada di tingkat kabupaten.
Rusdin juga menjelaskan terdapat beberapa faktor yang perlu di kaji dan di analisis untuk mencapai target tersebut diantaranya upaya peningkatan produktifitas, upaya perluasan area tanah, pengamanan tanaman dari gangguan organisme pengganggu tumbuhan, dan dampak perubahan iklim.
Lanjut Rusdin, Penanganan panen dan pasca panen, dukungan pembiayaan asuransi serta penyamaan persepsi terkait luas baku sawah yang menjadi pedoman bersama.
"Dan tentunya itu semua perlu mendapat dukungan dari stakeholder terkait," tambahnya.
Panen padi Nusantara 1 Juta Hektare dalam mendukung Sulawesi Tenggara menjadi Swasembada pangan Nasional. Foto: Ist
Ia juga mengatakan di Provinsi Sulawesi Tenggara perlu mengupdate data secara terus menerus karena data yang dimiliki ini setiap saat diminta oleh pimpinan sebagai bahan untuk rapat-rapat ditingkat kepala daerah.
"Kemudian hampir di setiap saat kita melakukan rapat-rapat inflasi bersama mentri dalam negeri terkait set box tanaman pangan ini, " katanya.
Upaya untuk memperbaiki kualitas data dan informasi pertanian ini khusunya tanaman pangan telah di lakukan berbagai upaya secara bersama antara pertanian dan BPS.
Capaian produksi terus mengalami pergerakan yang fluktuasi baik penurunan maupun kenaikan untuk beberapa komoditas andalan yang disebabkan oleh berbagai faktor baik dari serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) maupun dampak perubahan iklim serta faktor-faktor lain yang juga perlu mendapat perhatian.
Laporan: Rhay