![]() |
Distanak Sulawesi Tenggara beberkan pertumbuhan ayam buras, ayam petelur, dan ayam pedaging terus mengalami peningkatan. Foto: Ist |
KENDARI, NOTIFSULTRA.ID - Distanak Sulawesi Tenggara beberkan pertumbuhan di sektor ayam buras, ayam petelur, dan ayam pedaging terus menunjukkan peningkatan yang menggembirakan dari tahun ke tahun.
Diketahui produksi ayam buras, mencapai 13.323.489 kilogram pada tahun 2023, menandakan kontribusi besar terhadap pasokan daging lokal, mendukung keberlanjutan pangan wilayah.
Tidak hanya ayam, produksi daging itik dan kerbau juga meningkat secara membanggakan. Dengan jumlah produksi itik mencapai 416.135 kilogram dan kerbau sebanyak 31.374 kilogram pada tahun 2023, Sulawesi Tenggara berhasil memperluas keragaman produk daging, memberikan opsi lebih untuk kebutuhan masyarakat.
Meskipun dalam jumlah yang lebih kecil, peran puyuh dalam produksi daging juga dapat dilihat dari pertumbuhan produksi yang stabil.
Produksi puyuh pada tahun 2023 mencapai 679 kilogram, menunjukkan bahwa berbagai jenis ternak, termasuk yang lebih kecil seperti puyuh, memberikan kontribusi berarti.
Produksi ayam buras, mencapai 13.323.489 kilogram pada tahun 2023. Foto: Ist
Selain peningkatan produksi daging, juga mengalami pertumbuhan pesat dalam produksi telur pada berbagai jenis ternak. Ayam buras, sebagai kontributor utama, meningkatkan produksi telur dari 7.195.531 kilogram pada tahun 2020 menjadi 10.976.008 kilogram pada tahun 2023.
Ayam petelur, meskipun mengalami fluktuasi, menunjukkan stabilitas dan konsistensi dalam produksi telur. Peningkatan signifikan juga terlihat dalam produksi telur itik, itik Manila, dan puyuh, memberikan beragam pilihan telur bagi masyarakat dan menciptakan keseimbangan nutrisi yang berharga.
Semua capaian ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi sektor peternakan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Program Distanak dalam mendorong pengembangan peternakan ayam di Sulawesi Tenggara juga telah memberikan kontribusi besar dengan peningkatan produksi daging ternak dan telur.
Namun, terdapat ada tantangan yang perlu diatasi, seperti belum memiliki breeder/hatchery/pembibitan sendiri, serta adanya ketergantungan pada pasokan pakan dan bibit dari Sulsel.
Produksi telur di Sulawesi Tenggara capai 10.976.008 kilogram pada tahun 2023. Foto: Ist
Meskipun demikian, keberhasilan ini menjadi landasan penting untuk menopang ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat di masa depan.
Rusdin Jaya, mengatakan bahwa semua pencapaian luar biasa ini sesuai dengan arahan dari Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara Komjen Pol. (P) Dr. (HC) Andap Budhi Revianto, S.I.K, Μ.Η.
Kata Rusdin, Andap Budhi Revianto, sebagai Pejabat Gubernur, telah memberikan arahan yang memotivasi dan mendorong pengembangan sektor pertanian dan peternakan di Sulawesi Tenggara.
"Dengan dukungan penuh dari beliau, Sulawesi Tenggara berhasil mencapai pertumbuhan populasi ternak, produksi daging serta telur," ucap Rusdin.
Laporan: Rhay