Iklan

iklan

Distanak Sulawesi Tenggara Antisipasi Kenaikan Permintaan Daging Menjelang Nataru

Rabu, 06 Desember 2023 | 22:55 WIB Last Updated 2023-12-18T14:56:42Z

Distanak Sulawesi Tenggara antisipasi kenaikan permintaan daging menjelang Nataru. Foto: Ist

KENDARI, NOTIFSULTRA.ID
- Distanak Sulawesi Tenggara antisipasi kenaikan permintaan daging menjelang Natal dan tahun Baru di tengah adanya penyebaran virus Jembrana dan ASF. 

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara, La Ode Muh. Rusdin Jaya mengatakan kebiasaan di akhir tahun untuk harga-harga daging di sejumlah pasar pasti naik. 


"Tentunya lonjakan terhadap pasti akan tinggi jelang Nataru ini," ungkapnya. 


Rusdin membeberkan permasalahan yang sering dihadapi jelang Nataru adalah populasi ternak untuk kebutuhan yang kadang-kadang tidak mencukupi, dan di penghujung tahun biasanya Sulawesi Tenggara mendapat suplai tambahan dari Sulawesi Selatan. 


"Nah untuk mendeteksi hewan ini sehat apa tidak itu yang susah karena di pos-pos penjagaan kita tidak dapat mendeteksi dengan baik," jelasnya. 


Rusdin menambahkan pihaknya terus mengantisipasi penyebaran virus Jembrana ini untuk tidak menyebar di seluruh kabupaten/kota Sulawesi Tenggara yang menyerang ternak sapi. 


Ia mengungkapkan tenaga kesehatan di sejumlah daerah akan melakukan supervisi di lapangan untuk mengidentifikasi daerah mana saja yang sering terjadi penyakit ini. 


"Itu kita akan lakukan intervensi memberikan vitamin, antibodi kepada hewan ternak masyarakat," jelasnya. 


Ia juga membeberkan regulasi pembatasan ternak jelang Nataru ini belum ada yang atur, seandainya sudah bisa melakukan pembatasan lalulintas ternak dengan baik dipastikan dapat mengidentifikasi jumlah hewan ternak keluar masuk di Sulawesi Tenggara. 


"Jadi semua bisa kita identifikasi jumlah populasi, penyakit-penyakit yang lewat apa saja itu bisa kita lakukan," bebernya.


Rusdin berharap kedepan ada regulasi yang dapat mengatur pembatasan lalulintas ternak ini, karena regulasi itu tidak bisa hanya dari Distanak saja tetapi harus dari semua pihak yang terkait untuk mendukung regulasi yang tepat untuk lalulintas ternak ini. 


Rusdin mengungkap untuk penyakit yang terdapat pada sapi itu sama sekali tidak berbahaya pada manusia, itu hanya berbahaya sesama sapi saja. 


"Misalnya penyakit jembrana itu hanya sesama sapi Bali saja," ungkapnya. 


Ia juga menambahkan dalam memotong sapi nantinya harus ada keterangan daging sehat yang dikeluarkan oleh RTH. 


Laporan: Rhay



iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Distanak Sulawesi Tenggara Antisipasi Kenaikan Permintaan Daging Menjelang Nataru

Trending Now

Iklan

Iklan

Iklan