Iklan

iklan

Disperindag Sulawesi Tenggara Sebut Pasar Murah Dapat Tekan Laju Inflasi Daerah

Selasa, 05 Desember 2023 | 08:27 WIB Last Updated 2023-12-22T14:28:47Z

Disperindag Sulawesi Tenggara inisiasi pasar murah untuk menekan laju inflasi daerah. Foto: Ist

KENDARI, NOTIFSULTRA.ID
- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Tenggara terus menginisiasi operasi pasar dan pangan murah hingga akhir Desember untuk mengendalikan laju inflasi dan kenaikan harga bahan pokok.

"Operasi pasar murah ini akan terus kami lakukan supaya masyarakat dapat menikmati harga bahan pokok yang terjangkau," ungkap Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sultra La Ode Muhammad Fitrah Arsyad Rabu (29/11/2023) lalu. 


Sebelum diadakan pasar murah, ia menjelaskan bahwa harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan misalnya harga beras naik menjadi Rp 13.000 per Kg, gula pasir Rp 20.000 per Kg dan minyak goreng Rp 17.000 per liter.


Sementara, lanjut Fitrah dalam pasar murah ini pihaknya bakal menjual beras menjadi Rp 10.900 per Kg, gula Rp 16.000 per kg dan minyak Rp 14.500 per liter. 


Ia juga mengatakan bahwa kegiatan pasar murah yang telah digelar tersebut sesuai dengan arahan Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Sultra Komjen Pol (Purn) Andap, di antaranya di Kabupaten Wakatobi, Muna Barat (Mubar), Kota Kendari, dan Baubau.


Pasar murah di sejumlah daerah Kabupaten/Kota yang ada di Sulawesi Tenggara disebut dapat menekan laju inflasi daerah. Foto: Ist

Dia menyebutkan bahwa sebelum melakukan operasi pasar murah, mereka melakukan survei harga kebutuhan pokok di pasar khususnya ke pasar tradisional.


Selain itu, Disperindag Provinsi Sulawesi Tenggara juga terus berkoordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Satuan Tugas (Satgas) Pangan, dan Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) untuk turun memantau di pasar-pasar tradisional dan beberapa distributor, yang kemudian akan ditindak lanjuti dengan kegiatan pangan murah serta pasar murah.


Lanjut Fitrah, bahwa pihaknya juga telah menyampaikan kepada para distributor mitra kerjasama Disperindag Sulawesi Tenggara, agar menjual komoditi tersebut sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.


Kalau beras itu di harga Rp 10.900, kemudian minyak goreng kemarin ada ketetapan barunya HET Rp 16.000. 


"Jadi kami berharap para distributor ini mematuhi HET ini agar harga kebutuhan pokok dapat terkendali," jelasnya.


Disperindag Sulawesi Tenggara bakal menggelar pasar murah menjelang akhir tahun guna menekan inflasi daerah. Foto: Ist

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Sulawesi Tenggara, Sitti Saleha mengatakan operasi pasar memang menjadi salah satu upaya pemerintah dalam menekan gejolak harga di pasaran.


Ia menambahkan gerakan pasar murah merupakan gerakan nasional terhadap instruksi Presiden untuk mengendalikan dan menahan laju inflasi harga bahan pokok daerah. 

"Itu setelah ancaman inflasi yang hingga kini terus membayangi akibat berbagai faktor," ungkapnya.


Kata Kadis Perindag Sulawesi Tenggara ini saat ini tingkat penyumbang inflasi tertinggi di Sulawesi Tenggara itu, ada dua Kabupaten/Kota yakni Kota Kendari dan Kota Bau-Bau.


"Kalau kita lihat yang menyumbang tingginya inflasi di dua wilayah ini, itu ada biaya angkutan, dan harga beras juga masih tinggi, seperti sekarang kan, dan di Kota Kendari dari instansi terkait sudah melakukan langkah-langkah," pungkasnya.


Ia berharap semua pihak dapat ikut terlibat khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan begitu semua pihak dapat memberikan kontribusi dalam memajukan perekonomian di Sulawesi Tenggara.


Laporan: Feby



iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Disperindag Sulawesi Tenggara Sebut Pasar Murah Dapat Tekan Laju Inflasi Daerah

Trending Now

Iklan

Iklan

Iklan