![]() |
Disperindag Sulawesi Tenggara sebut pengembangan UMKM di Sulawesi Tenggara dapat menjadi penggerak pertumbuhan perekonomian. Foto: Rhay/Notifsultra.id |
KENDARI, NOTIFSULRA.ID - Disperindag Sulawesi Tenggara sebut pengembangan UMKM perlu didorong bersama, karena UMKM sebagai sumber daya penggerak pertumbuhan perekonomian di Sulawesi Tenggara.
"Alhamdulillah, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara tahun 2023 mengalami peningkatan jika di bandingkan dengan dengan tahun 2022," ungkap Monasman, saat membuka acara expo perdagangan produk lokal daerah, di MTQ Kendari, Selasa 12/12/2023).
Ia membeberkan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara triwulan III 2023 terhadap triwulan III 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 4,92 persen (y-on-y) hal ini memberikan dampak positif terhadap perdagangan di Sulawesi Tenggara khusunya pelaku usaha.
"Momentum pemulihan ekonomi tersebut perlu didorong yang salah satunya melalui pengembangan UMKM yang siap go digital dan go export," bebernya.
I
![]() |
Disperindag Sulawesi Tenggara komit kembangkan UMKM lokal dalam mendukung pertumbuhan perekonomian di Sulawesi Tenggara. Foto: Rhay/notifsultra.id |
Ia mengungkap ke depan akan banyak sekali tantangan yang akan dihadapi oleh UMKM. Ketidakpastian perekonomian akibat gejolak geopolitik dunia, serta peningkatan inflasi akibat kelangkaan komoditas dan faktor cuaca ekstrim menjadi tantangan bagi keberlangsungan UMKM ke depan.
"Karena sekitar 99% pelaku usaha di Sulawesi Tenggara merupakan UMKM," bebernya.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara terus memberi perhatian yang begitu besar kepada UMKM melalui berbagai program pengembangan yang dikemas dalam program prioritas "Sultra Produktif" agar pelaku usaha UMKM di Sulawesi Tenggara dapat bertahan dan terus berkembang di tengah potensi ancaman ketidakpastian berusaha dalam.
Seperti arahan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, bahwa seluruh APBN dan APBD belanjanya kalau Rp 2,5 miliar diwajibkan untuk menyerap produk mikro.
Kalau belanja APBN dan APBD di atas rp 2,5 miliar maka diwajibkan menyerap produk kecil menengah, artinya masa keemasan UMKM untuk bisa melakukan lompatan- lompatan seperti akses pasar yang komperehensif atau kebutuhan branding agar supaya produknya terkenal.
![]() |
Acara pembukaan Expo Perdagangan produk lokal daerah yang mengandung 30 UMKM kuliner lokal. Foto: Rhay/notifsultra.id |
"Karena masing-masing lembaga pengadaan barang dan jasa kabupaten/kota, provinsi dan sampai tingkat nasional harus bisa terkonfirmasi kepada pelaku UMKM," bebernya.
Monasman mengungkap saat ini masyarakat Sulawesi Tenggara telah berada pada era ekonomi tanpa batas, sehingga terbuka pasar ekonomi yang sangat luas tidak hanya pasar domestik namun juga pasar global.
Ia mengajak sudah saatnya UMKM di Sulawesi Tenggara dapat berperan aktif sebagai pelaku usaha ekspor untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal.
"kita perlu melakukan kegiatan penyesuaian bisnis, agar produk-produk unggulan UMKM Sulawesi Tenggara berpeluang untuk menjadi komoditas ekspor," ungkapnya.
Lebih dari itu, lanjut Monasman UMKM juga berpeluang untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan melalui perbankan. Oleh karena itu, pengembangan UMKM sangat penting untuk terus didorong mengingat UMKM memegang peranan yang besar terhadap perekonomian dan penyerapan tenaga kerja.
"Tidak hanya di Sulawesi Tenggara, namun juga secara Nasional," jelasnya.
Laporan: Feby