Iklan

iklan

Distanak Kembangkan Teknologi Silase Untuk Pengawetan Makanan Pada Ternak

Jumat, 24 November 2023 | 13:28 WIB Last Updated 2023-11-29T05:39:56Z

Pakan hijau untuk ternak sapi, kerbau maupun kambing di Sulawesi Tenggara masih terbilang aman. Foto: Ist

KENDARI, NOTIFSULTRA.ID
– Pakan ternak berupa rumput hijau untuk sapi, kerbau, kambing dan domba di Provinsi Sulawesi Tenggara masih terbilang aman meskipun beberapa wilayah terdampak El Nino. 

Untuk diketahui El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. 

Dampaknya dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. Singkatnya, El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan atau kemarau untuk wilayah Indonesia secara umum.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya mengatakan untuk pakan ternak di Sulawesi Tenggara pasca El-Nino masih terbilang aman dan tidak ada laporan. 

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara saat meninjau kondisi area sawah dan area pakan ternak saat El-Nino. Foto: Ist

“Sejauh ini yang terlapor baru areal persawahan yang terdampak kekeringan, Untuk tanaman hijau pakan ternak belum ada laporan ke kami," ungkapnya 

Ia menjelaskan pihaknya tidak begitu khawatir akan ketersediaan hijauan pakan ternak. Sebab, pihaknya sudah mengembangkan teknologi Silase Hijauan Makanan Ternak (Hmt).

Mantan Kepala Biro Pembangunan Setda Provinsi Sultra menjelaskan Teknologi Silase adalah teknologi fermentasi yang biasa digunakan untuk mengawetkan hijauan makanan ternak.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pengawetan hijauan pakan ternak melalui proses fermentasi dan dapat disimpan dalam waktu lama berkisar antara 3-6 bulan.

"Sudah ada teknologinya untuk pengawetan. Jadi kita tidak begitu khawatir ada yang terdampak El Nino terhadap pakan ternak," jelas Rusdin.

Rusdin mengungkap tujuan utama pembuatan silase adalah untuk memaksimalkan pengawetan kandungan nutrisi yang terdapat pada hijauan atau bahan pakan ternak lainnya, agar dapat disimpan. 

"Untuk kemudian diberikan sebagai pakan bagi ternak sehingga dapat mengatasi kesulitan dalam mendapatkan pakan hijauan pada musim kemarau atau minim pakan," bebernya. 

Cara mengolah Silase sebagai cadangan makanan untuk ternak ketika terjadi kekeringan. Foto: Ist

Melansir dari psp.pertanian.go.id bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat silase:

1. Dedak/bekatul

2. Rumput (jerami padi, rumput odot, tebon jagung, atau daun singkong)

3. Mesin chopper/golok

4. Drum atau kantong plastik.

Cara Membuat Silase adalah sebagai berikut:

1. Cacah bahan baku rumput dengan mesin chopper atau golok untuk memudahkan proses penyimpanan.

2. Rumput yang telah dicacah dimasukkan dalam wadah penyimpanan yang berupa drum atau kantong plastik yang kedap udara.

3. Setelah itu rumput diinjak-injak yang bertujuan untuk memadatkan bahan pakan tersebut.

4. Untuk menjaga kemungkinan terdapat celah-celah rongga udara, tebarkan dedak atau bekatul ke dalam wadah penyimpanan hingga penuh sampai ke penutupnya.

5. Setelah semuanya dipastikan telah padat, berikan lembaran plastik di atasnya lalu tutup rapat wadah penyimpanan tersebut.

6. Biarkan minimal 14 hari untuk proses pengawetan oleh bakteri anaerob bekerja. Adv

Laporan: Rhay

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Distanak Kembangkan Teknologi Silase Untuk Pengawetan Makanan Pada Ternak

Trending Now

Iklan

Iklan

Iklan