Iklan

iklan

Disperindag Sulawesi Tenggara Segera Atasi Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg

Rabu, 15 November 2023 | 10:34 WIB Last Updated 2023-12-22T14:36:28Z

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tenggara Ungkap bakal segera tuntaskan kelangkaan gas Elpiji 3 Kg. Foto: Ist

KENDARI, NOTIFSULTRA.ID
– Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Tenggara bakal segera atasi kelangkaan gas LPG 3 Kg yang meresahkan masyarakat dengan mendistribusikan ratusan Gas LPG 3 Kg dengan berkolaborasi bersama pihak pertamina dan Pemerintah setempat. 

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas (Kadis) Perindag Provinsi Sulawesi Tenggara , Siti Saleha yang mengungkap pihaknya telah melakukan pengawasan, pemantauan kepada pemegang Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) dan berdasarkan informasi yang diperoleh bahwa ada dua SPBE yang lagi bermasalah yakni SPBE yang berada di Kolaka, dan yang ada di Sampara, Konawe. 

"SPBE di Kolaka itu bermasalah karena belum diperpanjang izinnya operasionalnya, tetapi saat ini sudah beroperasi," ungkapnya.

Lanjut Siti Saleha kemudian yang di Sampara Konawe, itu mengalami kebakaran sehingga juga mengalami hambatan dan bermasalah, yang mengakibatkan dua kabupaten ini mengambil di SPBE Sambuli, Kota Kendari.

Masyarakat saat mengantri untuk mendapatkan gas Elpiji 3 Kg dalam kegiatan pasar murah. Foto: Rhay

“Tetapi Alhamdulillah, yang Kolaka sudah normal, sudah lancar sehingga semoga tidak terjadi lagi kelangkaan gas, dan harga normal kembali," ujarnya.

Siti Saleha membeberkan Disperindag Sulawesi Tenggara juga sudah melakukan koordinasi untuk melakukan pasar murah terkait penurunan inflasi maupun kelangkaan LPG 3 Kg bersubsidi.

Siti Saleha menyebut untuk saat ini harga Elpiji di Kota Kendari sudah mulai normal dan tentunya tidak ada kelangkaan lagi, bahkan saat ini harga sudah sampai Rp 35.0000 per tabung Elpiji 3 kg tetapi masih bervariasi.

Kata Siti Saleha, terkait masih ada harga LPG 3 Kg sampai Rp 40 ribu per tabung, itu terdapat di pengecer karena mereka mengambil dari pangkalan, maka itu pihaknya lagi memantau serta turun ke lapangan untuk melihat harga. 

“Termasuk kelangkaan gas LPG 5 kg, itu juga sudah kita koordinasikan ke pihak SPBE Kota Kendari, kemudian yang kedua, sudah dilakukan antisipasi untuk kegiatan pasar gas Elpiji 3 kg, dan itu sudah berjalan," jelasnya. 

Penyerahan secara simbolis bantuan gas Elpiji 3 Kg dalam kegiatan pasar murah. Foto: Rhay

Selain Pasar murah gas Elpiji, lanjut Siti Saleha pihaknya juga menggelar pasar murah untuk sembako dan membagikan sekitar 5 ribu paket untuk masyarakat.

"Ini adalah langkah kongkrit yang telah dilakukan Pemprov Sulawesi Tenggara dalam menekan laju Inflasi, tentunya ini adalah himbauan dan instruksi dari Pj. Gubernur," ungkapnya.

Selain itu, jelas Siti Saleha pihaknya sudah melakukan koordinasi bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), di 17 Kabupaten/Kota, untuk melakukan kegiatan pasar murah.

Kata Kadis Perindag Sulawesi Tenggara ini saat ini tingkat penyumbang inflasi tertinggi di Sulawesi Tenggara itu, ada dua Kabupaten/Kota yakni Kota Kendari dan Kota Bau-Bau.

"Kalau kita lihat yang menyumbang tingginya inflasi di dua wilayah ini, itu ada biaya angkutan, dan harga beras juga masih tinggi, seperti sekarang kan, dan di Kota Kendari dari instansi terkait sudah melakukan langkah-langkah," pungkasnya.

Laporan: Feby

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Disperindag Sulawesi Tenggara Segera Atasi Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg

Trending Now

Iklan

Iklan

Iklan