![]() |
Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara panen benih padi Nutrizinc ditengah El-Nino guna pencegahan stunting. Foto: Ist. |
KOLAKA, NOTIFSULTRA.ID - Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara terus melakukan pengembangan benih padi varietasi Inpari IR Nutrizinc yang dapat digunakan untuk pencegahan stunting.
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Ada 3 penyebab terjadinya kekerdilan (stunting) pada anak yaitu anak tinggal di lingkungan yang tidak sehat, anak kurang mendapatkan makanan cukup, dan terjadinya stres pada anak akibat pola asuh yang tidak optimal.
Untuk membantu mengatasi terjadinya stunting, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara menggunakan benih tanaman padi biofortivikasi varietas Inpari IR, dimana kandungan zinc pada varietas ini lebih tinggi dibanding varietas lainnya. Diketahui kandungan zinc ini sangat berperan penting dalam mencegah stunting.
Sebagai salah satu upaya untuk terus hadir di tengah petani dalam kondisi El Nino, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara melaksanakan panen raya di Kelurahan Tahoa, Kecamatan Kolaka, Kabupaten Kolaka seluas 144 hektar dengan produksi 5,2 ton per hektar. Sementara pertanaman perbenihan varietas kaya nutrisi pada lokasi ini kurang lebih 10 hektar
![]() |
Proses panen padi Nutrizinc yang dapat digunakan dalam pencegahan stunting. Foto: Ist |
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara, Dr. La Ode Muhammad Rusdin Jaya, S.IP., M.Si., mengatakan Sesuai atensi dan arahan Pj Gubernur beserta Sekda, pemerintah harus terus bergerak dan hadir ditengah masyarakat, khususnya petani agar ketersediaan pangan tetap terjaga.
Ia berharap padi dengan varietas ini dapat tersebar ke seluruh wilayah Sulawesi Tenggara, karena kejadian stunting dan kekurangan gizi sudah melanda beberapa kabupaten/kota.
"Produksi benih sumber terus dilakukan untuk mengantisipasi kebutuhan tersebut," jelasnya.
Ia menjelaskan benih padi varietas nutrizinc yang dihasilkan sebesar 36 ton benih yang akan disebar ke wilayah dengan potensial stunting tinggi untuk dikembangkan menjadi padi yang menghasilkan beras nutrizinc.
Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara melalui UPTD Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan juga telah mengambil langkah nyata dalam melakukan pengawasan dan sertifikasi benih untuk menghasilkan benih unggul, bermutu dan berkualitas yang akan di gunakan oleh petani pengembang.
“Kita berharap seluruh Kabupaten dan kota melalui dinas yang membidangi tanaman pangan untuk terus melakukan pemantauan terhadap lokasi-lokasi pertanaman agar kita bisa mengantisipasi apabila ada kendala yang terjadi di lapangan” tandas mantan Karo Administrasi Pembangunan Provinsi Sultra ini.
Laporan: Rhay